5 Kontroversi Stafsus Milenial Jokowi dari Sebar Hoaks hingga Typo Surat

Rifan Aditya Suara.Com
Senin, 09 November 2020 | 07:13 WIB
5 Kontroversi Stafsus Milenial Jokowi dari Sebar Hoaks hingga Typo Surat
Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden Maruf Amin menyampaikan keterangan pers terkait hubungan Presiden Prancis dan umat Islam, Sabtu 31 Oktober 2020 / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Khusus Presiden Joko Widodo dari kalangan milenial kembali menjadi sorotan publik lantaran ada banyak kesalahan dalam surat yang dikirim stafsus kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA). Selain itu, ternyata sudah ada kontroversi stafsus milenial Jokowi sebelumnya.

Presiden Joko Widodo telah memilih tujuh orang dari kalangan millenial sebagai Staf Khusus Presiden. Staf khusus yang kemudian dikenal sebagai staf khusus milenial Presiden pada November 2019 ini terdiri atas Putri Indahsari Tanjung (CEO dan Founder Creativepreneur), Adamas Belva Syah Devara (Pendiri RuangGuru), Ayu Kartika Dewi (Perumus Gerakan SabangMerauke), Angkie Yudistia (Pendiri Thisable Enterprise, difabel tuna rungu), Gracia Billy Mambrasar (Pemuda asal Papua, penerima beasiswa Kuliah Oxford), Aminuddin Ma’aruf (Mantan ketua Pergerakan Mahasiswa Indonesia) dan Andri Taufan Garuda (CEO Amartha).

Keputusan ini bertujuan untuk mempermudah birokrasi melalui penerapan dan inovasi aplikasi, serta untuk memahami perkembangan budaya anak jaman sekarang. Akan tetapi, siapa yang menyangka jika staf khusus presiden ini kini menjadi sorotan. Ada beberapa kontroversi stafsus milenial Jokowi yang menjadi keprihatinan pubik.

Berikut adalah deretan kontroversi stafsus milenial Jokowi sejak dilantik hingga sekarang.

Baca Juga: Viral Surat Stafsus Milenial Jokowi Direvisi Warganet, Begini Penampakannya

1. Andi Taufan Garuda Putra

Andi Taufan Garuda Putra membuat surat yang menyalahi wewenang. Dia mengirim surat kepada camat dengan tujuan bekerjasama dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19. Kesalahan lain Andi ialah mencantumkan nama perusahaan tempatnya menjadi CEO.

Surat edaran Stafsus Presiden Andi Taufan. (Twitter/@Nicho_Silalahi)
Surat edaran Stafsus Presiden Andi Taufan. (Twitter/@Nicho_Silalahi)

Surat itu beredar dengan dengan tanda tangan Stafsus Presiden RI Andi Taufan Garuda Putra kepada para camat seluruh Indonesia. Isinya mengajak bekerja sama dengan dalam program Relawan Desa Lawan Covid-19.

Dalam surat yang berkop Sekretariat Kabinet Republik Indonesia itu, Andi mencantumkan perusahaan miliknya, PT Amartha Mikro Fintek. Andi, di dalam surat tersebut mengatakan petugas lapangan Amartha akan berperan aktif memberikan edukasi kepada masyarakat.

PT Amartha akan melakukan pendataan kebutuhan APD di Puskesmas atau layanan kesehatan desa, dan memenuhi jalur donasi.

Baca Juga: Sebut Stafsus Milenial Patung Hidup, Rocky: Istana dari Komedi jadi Parodi

Politikus, Pengamat, dan masyarakat umum kemudian mengecem tindakan Andi sebagai menyalahi wewenang, maladministrasi dan pelanggaran berat.

2. Angkie Yudistia

Angkie Yudistia mengunggah informasi palsu atau hoaks terkait cara sederhana mendeteksi virus corona selama 10 detik dengan tarik napas. Informasi tersebut dibagikannya melalui akun Instagram pribadi, @angkie.yudistia.

Netizen kemudian mengingatkan Ankie bahwa tindakan tersebut tidak benar. Setelah teguran itu, Angkie Yudistia menghapus unggahan tersebut dan meminta maaf.

Sayangnya, hal itu sudah terlanjur menjadi perhatian publik. Seolah tidak sadar bahwa dia sedang menjabat posisi penting, Angkie membuat Presiden Jokowi secara tidak langsung maupun langsung mendapatkan kecaman.

3. Belva Devara

Sikap dan tindakan stafsus Presiden, Adamas Belva Syah Devara juga cukup kontroversial.

Dia mendapat kritik setelah menyampaikan pernyataan dan motivasi di tengah wabah corona. Kritikan kepada Belva terutama mempermasalahkan kalimat dalam poster yang dibuat oleh BNPB.

Politikus Partai Golkar Achmad Annama melayangkan kritik pada pendiri aplikasi Ruang Guru ini. Belva juga mendapatkan sindiran pedas dari Komika Arie Kriting. Hingga akhirnya ramai juga di kalangan netizen media sosial.

4. Billy Membrasar

Belum ada 100 hari setelah dilantik menjadi stafsus, Billy Membrasar sudah membuat kontroversi. Dia mendapatkan kecaman lantaran Billy memicu perdebatan.

Di akun twitternya dia menulis, "Stlh membahas ttg Pancasila (yg bikin kubu sebelah megap2), lalu kerja mendesign kartu Pra-kerja di Jkt, lalu sy ke Pulau Damai penuh keberagaman: BALI! Utk mengisi materi co-working space, mendorong bertambahnya jumlah entrepreneur muda, utk pengurangan pengangguran dan angka kemiskinan."

Akibat cuitan ini, tagar #StafsusRasaBuzzeRp menjadi trending topik di Twitter pada tahun 2019. Billy sudah menghapus cuitan tersebut, tapi netizen tidak mudah lupa. Ini menjadikan kontroversi di sekitar Jokowi meningkat pesat.

Billy juga sudah memberikan klarifikasi dan permintaan maaf, tapi publik terlanjur semakin tidak percaya kepada stafsus milenial Presiden.

5. Surat Stafsus Jokowi Typo Tingkat Dewa

Tangkap layar surat Stafsus milenial dicoret-coret warganet layaknya revisi skripsi
Tangkap layar surat Stafsus milenial dicoret-coret warganet layaknya revisi skripsi

Sebuah foto Surat Perintah dari Staf Khusus Milenial Presiden RI kepada Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri se-Indonesia viral di media sosial. Dalam surat tersebut terlihat banyak coretan pulpen mirip revisian skripsi.

Foto tersebut salah satunya diunggah oleh akun Twitter @trendingtopiq pada Sabtu (7/11/2020). Awalnya, pemilik akun Twitter @Sam_Ardi mengunggah foto Surat Perintah Staf Khusus Milenial Presiden RI yang masih bersih kepada @trendingtopiq untuk dikoreksi.

"Bapak @trendingtopiq agar menjadi periksa," kicau @Sam_Ardi, seperti dikutip Suara.com, Minggu (8/11/2020).

Surat Perintah berkop Sekretariat Kabinet RI dengan Nomor Sprint-054/SKP-AM/11/2020 yang diteken oleh Aminuddin Ma'ruf di Jakarta, pada 5 November 2020 itu lantas direvisi warganet. Nampak banyak coretan warna merah pada kata-kata typo dan teknis penulisan yang salah dan sekilas revisi skripsi mahasiswa.

Demikian kontroversi stafsus milenial Jokowi. Sekarang, Adamas Belva Syah Devara dan Andi Taufan Garuda Putra sudah mundur sebagai stafsus milenial Presiden Jokowi.

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI