Melania Trump "Berkicau" di Twitter Membela Suaminya setelah Kalah

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 09 November 2020 | 05:29 WIB
Melania Trump "Berkicau" di Twitter Membela Suaminya setelah Kalah
Presiden AS Donald Trump dan istrinya, Melania Trump saat kembali ke Gedung Putih, 11 September 2020. (AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melania Trump memecah kebisuannya setelah kemenangan pemilihan Joe Biden dengan menyiratkan bahwa Presiden terpilih telah menerima suara ilegal.

"Rakyat Amerika pantas mendapatkan pemilihan yang adil. Setiap suara legal - bukan ilegal - harus dihitung. Kita harus melindungi demokrasi kita dengan transparansi penuh," cuitnya dilansir laman Mirror, Senin (9/11/2020).

Pada hari pemilihan, Melania juga menunjukkan dukungan untuk suaminya dengan pergi memberikan suara di Morton dan Pusat Rekreasi Barbara Mandel di Palm Beach, Florida, tanpa mengenakan masker wajah.

Sehari setelah Biden dan wakil presidennya Kamala Harris, menyampaikan pidato kemenangan di Delaware, kampanye Trump terus mengklaim bahwa proses pemilihan belum berakhir.

Baca Juga: Konferensi Pers di Tempat Parkir, Donald Trump Panen Cemoohan

Setidaknya, tujuh tuntutan hukum telah diajukan di negara-negara bagian yang menentang penghitungan tersebut. Kampanye Trump sejauh ini tidak memberikan bukti pasti tentang penyimpangan pemungutan suara.

Menjelang pergi ke lapangan golf pagi ini, Trump menggunakan akun Twitter-nya untuk mengulangi lagi klaim yang tidak berdasar bahwa penipuan pemilihan presiden telah meluas.

"Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang jujur yang layak mereka dapatkan dan yang diminta oleh Demokrasi," tulis Trump dalam sebuah pernyataan.

Sementara ketidakmampuan Presiden untuk menerima kekalahan sudah bisa diprediksi, tapi apa yang akan dilakukan Melania selanjutnya kurang jelas.

Mantan asisten Trump, Omarosa Manigault Newman, mengklaim pernikahan pasangan itu telah berakhir.

Baca Juga: Donald Trump Kalah di Pilpres Amerika Serikat, Petinggi Palestina Bahagia

"Melania menghitung setiap menit sampai dia keluar dari kantor dan dia bisa bercerai. Jika Melania mencoba menarik penghinaan terakhir dan pergi saat dia menjabat, dia akan menemukan cara untuk menghukumnya," ujarnya.

Melania dikatakan menangis ketika suaminya menang pada 2016.

"Dia tidak pernah mengharapkan dia menang," kata seorang temannya.

Dia juga menunggu lima bulan sebelum pindah dari New York ke Washington, diduga karena putra pasangan itu, Barron, "perlu menyelesaikan sekolah".

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI