Suara.com - Korban tewas akibat hujan deras yang disebabkan badai tropis Eta bisa mencapai 150 orang. Hal ini disampaikan Presiden Guatemala Alejandro Giammattei dalam sebuah konferensi pers, Jumat (6/11/2020). Saat itu, regu penyelamat telah tiba di Desa Queja di Wilayah Alta Verapaz pada Jumat (6/11/2020), tempat Angkatan Bersenjata Guatemala melaporkan sekitar 150 rumah terkubur tanah longsor.
"Di antara korban tewas dan hilang, angka tidak resmi menunjukkan bahwa 150 orang meninggal dunia. Angka tersebut belum resmi karena kami masih belum sepenuhnya mengonfirmasi," tutur Giammattei dilansir laman Xinhua, Minggu (8/11/2020).
Presiden Guatemala itu menambahkan bahwa lebih dari 75.000 orang terdampak langsung oleh bencana tanah longsor dan banjir. Dia menuturkan, beberapa kelompok warga di kawasan yang terdampak menolak untuk mengungsi dari rumah mereka meskipun mengalami banjir parah.
Koordinator Nasional untuk Penanganan Bencana Guatemala menyampaikan bahwa hanya ada delapan kematian yang telah terkonfirmasi secara resmi sejauh ini.
Baca Juga: Badai La Nina Bakal Lewati 2 Wilayah di Gunungkidul dan 4 Berita SuaraJogja