Suara.com - Polisi berhasil menangkap dua pria bersenjata api dengan peluru penuh di dekat Pennsylvania Convention Center, kota Philadelphia. Gedung ini juga diketahui sebagai lokasi penghitungan suara untuk pilpres AS 2020.
Menyadur Fox News, Sabtu (07/11) kepolisian mengidentifikasi dua pria ini sebagai Joshua Macias, berumur 42 tahun dan Antonio LaMotta, 61 tahun. Keduanya mengendarai mobil Hummer silver dari Virginia dan tak bisa menunjukkan surat izin membawa senjata api.
Menurut Komisioner Kepolisian Philadelphia, Danielle Outlaw, dua pria ini ditangkap setelah pihaknya mendapat informasi dari FBI tentang rencana mereka.
Macias dan LaMotta ditangkap dengan senjata api berupa pistol tangan Beretta kaliber 40 di dalam jaketnya. Sementara LaMotta kedapatan membawa Beretta 9 mm dengan sarungnya. Senapan bergaya AR beserta amnunisinya ditemukan di dalam kendaraan kedua pria itu.
Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Pemilu AS Berakhir Imbang?
Jaksa distrik Philadelphia, Larry Krasner menyebut ada seorang wanita di dalam mobil Hummer yang berhiaskan stiker teori konspirasi sayap kanan, QAnon yang mereka pakai namun wanita ini tak ikut ditangkap.
Hingga kini, belum diketahui tujuan utama mereka berkendara dari Virginia ke Philadelphia, namun media AS melaporkan tentang adanya rencana serangan di Pennsylvania Convention Center.
Kedua pria itu masih berada dalam tahanan polisi Philadelphia hingga Jumat (7/11) waktu setempat. Keduanya akan dijerat dakwaan membawa senjata api tanpa izin dan membawa senjata api di jalanan umum.
Diketahui bahwa proses penghitungan suara di negara bagian Pennsylvania masih terus berlangsung hingga kini.
Menurut data Edison Research, lembaga penelitian dan penyedia data pemilu AS, sebagaimana dirangkum dari Reuters, kandidat presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, mengungguli Donald Trump dalam perolehan suara sementara di Pennsylvania.
Baca Juga: Penuh Tantangan, Begini Cerita Para Petugas TPS di Pemilu AS 2020
Secara persentase, keduanya mendapat perolehan suara yang berbeda tipis, Biden dengan 49,4 persen dan Trump 49,3 persen.
Sebelumnya pada Jumat dini hari waktu setempat, Reuters juga melaporkan bahwa Biden memimpin sementara di Negara Bagian Georgia dengan selisih tipis sebanyak 917 suara dari Trump.
Menurut data Edison Research, sejauh ini Biden memperoleh 253 Electoral College--sedikit lagi untuk mencapai batas minimal 270 Electoral College yang diperlukan sebagai syarat kemenangan, sementara Trump mendapat 214 Electoral College.
Pennsylvania sendiri akan menyumbang 20 Electoral College bagi kandidat yang menang di wilayah itu, sedangkan Georgia akan memberikan 16 Electoral College--yang membuat kedua negara bagian itu menjadi kantong suara yang krusial dalam penentuan pemenang pemilu presiden AS.