Suara.com - Kepolisin Resort Bukit Tinggi, Sumatera Barat, telah melengkapi berkas perkara lima tersangka kasus pengeroyokan anggota TNI Kodim 0304/Agama oleh anggota klub motor gede (Moge) atau club HOG SHD Bandung. Berkas perkara tersebut kemudian ke Kejaksaan Negeri Kota Bukit Tinggi dan dinyatakan lengkap atau P21.
"Telah dilaksanakan penyerahan berkas perkara (Tahap 1) LP No. 253/K/X/2020 tentang perkara penganiayaan bersama sama (pengeroyokan) oleh lima tersangka anggota club HOG SHD Bandung terhadap dua orang anggota TNI Kodim 0304/Agam," kata Kabid Humas Polda Sumatera Barat Kombes Pol Satake Bayu melalui keterangan, Sabtu (7/11/2020).
Penyerahan berkas ke Kejari Kota Bukittinggi langsung dipimpin Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara bersama Dandim 0304/Agam Letnan Kolonel ARH Yosip Brozti Dadi.
Selain itu, turut hadir Wakapolres Bukittinggi Komisaris Polisi Indra Sandy, Kasat Reskrim Polres Bukittinggi AKP Chaerul Nasution serta Penyidik Satuan Reskrim Polres Bukittinggi.
"Penyerahan berkas perkara tersebut diterima oleh Staf Kejaksaan Negeri Kota Bukittinggi," ucap Bayu.
Baca Juga: Lembah Harau Menuju Geopark Nasional
Pelimpahan berkas perkara itu dilakukan pada Jumat (6/11/2020) kemarin.
Seperti diketahui, aksi pengeroyokan itu sempat viral di media sosial. Melalui sebuah video yang beredar memperlihatkan dua prajurit TNI menjadi korban pengeroyokkan oleh klub motor gede atau moge.
Peristiwa terjadi saat klub motor gede konvoi di Bukittinggi, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (30/10/2020).
Dalam video terlihat seorang anggota klub moge HOG (Harley Owners Grup) memukul seorang TNI yang tergeletak di salah satu ruko warga.
Usut punya usut ternyata, rombongan moge HOG melintas di kawasan tersebut.
Baca Juga: Gegara Sakit Hati, Pelajar di Sumbar Dihabisi Pakai Parang
Dilansir dari covesia.com - jaringan suara.com, Sabtu (31/10/2020), dua prajurit TNI diketahui berpangkat serda saat berkendara terkejut dengan bunyi knalpot keras hingga hampir terjatuh.
Mereka mengejar dan menghampiri salah satu anggota klub moge dengan maksud untuk bertanya.
Sayangnya, anggota klub moge tidak terima hingga terjadi cekcok dan berujung aksi pengeroyokan.
Korban sudah mengaku bahwa mereka adalah seorang TNI, namun pernyataan itu tidak diindahkan.
Kasus itu dilaporkan ke Polres Bukittinggi dan korbanpun melakukan visum di RS Stroke Nasional Bukittinggi.