Suara.com - Selama proses perhitungan hasil pemilihan presiden Amerika Serikat kali ini, capres petahana Donald Trump maupun saingannya, Joe Biden, sama-sama aktif berkabar ke pendukung masing-masing melalui cuitan Twitter.
Kendati cuitan keduanya sama-sama persuasif, namun cara penyampaian pesan dua capres ini bertolak belakang; Trump cenderung mencak-mencak, sementara Biden lebih adem.
Hal ini dapat dilihat dari cuitan baru-baru ini, yang diunggah dalam posisi electoral vote Biden lebih unggul dibanding dengan Trump.
Trump beberapa jam lalu, mengunggah cuitan yang berisi peringatan agar saingannya dari partai Demokrat itu tak serta-merta mengklaim telah memenangkan jabatan presiden.
"Joe Biden seharusnya tidak mengklaim jabatan presiden secara salah. Saya juga bisa membuat klaim itu. Proses hukum baru saja dimulai!" cuit Trump, Jumat (6/11/2020) malam waktu setempat.

Cuitan sang presiden ini mengisayaratkan dirinya masih bersikeras untuk mengambil jalur hukum terkait klaim adanya kecurangan dalam pemungutan suara.
Sementara Biden, yang terlihat mengunggah tweet satu jam lalu, memilih untuk "mendamaikan" situasi dengan menyebut ia dan saingannya tak lebih dari sama-sama orang Amerika.
"Kami mungkin lawan - tapi kami bukan musuh. Kami orang Amerika," tulis Biden, Jumat (6/11) malam waktu setempat.

Perbedaan sikap, melalui cuitan, keduanya juga terlihat ketika menyampaikan posisinya beberapa saat setelah berakhirnya hari pemungutan suara pada 3 November.
Baca Juga: Komat-Kamit Penasihat Spiritual Panggil Malaikat untuk Kemenangan Trump
Saat itu, Trump yang mengaku menang besar, tapi sesumbar lawannya telah melakukan kecurangan dengan apa yang ia sebut sebagai "mencuri pemilu".