Stasiun TV AS Hentikan Siaran Langsung ketika Donald Trump Klaim Kemenangan

Jum'at, 06 November 2020 | 21:03 WIB
Stasiun TV AS Hentikan Siaran Langsung ketika Donald Trump Klaim Kemenangan
Gestur Donald Trump usai memberikan keterangan pers di Gedung Putih terkait penghitungan suara Pilpres AS 2020. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sejumlah stasiun televisi di Amerika Serikat memotong siaran langsung di Gedung Putih, saat Donald Trump berpidato mengklaim kemenangannya dalam pilpres melawan Joe Biden.

Menyadur Business Standard, disebutkan stasiun televisi ABC, CBS, dan NBC memutus siaran ketika Presiden Donald Trump berpidato dari Gedung Putih saat mengklaim kemenangan dan untuk membuat tuduhan tidak berdasar tentang kecurangan di pilpres AS.

Trump pada hari Kamis (5/11) waktu AS, mencoba untuk mengklaim kemenangan dan menuduh saingannya, Joe Biden melakukan kecurangan saat pilpres.

Brian Williams dari MSNBC tiba-tiba menyela saat Trump berpidato. Fox News Channel dan CNN juga menyiarkan saat presiden pidato.

Baca Juga: 109.658 Kasus Covid-19 Sehari, Rekor Lonjakan di Amerika

Setelah itu Anderson Cooper dari CNN mengatakan Trump seperti kura-kura, mengepak di bawah terik matahari menyadari waktunya telah berakhir.

Banyak tokoh mengeluarkan kritikan pedas terhadap Trump setelah berpidato pada tengah malam.

"Kami harus memotong di sini, karena presiden telah membuat sejumlah pernyataan palsu, termasuk anggapan bahwa ada pemungutan suara yang curang," kata Lester Holt dari NBC.

Norah O'Donnell dari CBS menyela siaran dengan meminta koresponden Nancy Cordes untuk memeriksa fakta pernyataan Trump, bahwa jika suara sah dihitung, dia akan dengan mudah memenangkan pemilihan.

Cordes mengatakan, tidak ada indikasi jumlah substantif suara ilegal, dan mengatakan klaim Trump atas suara yang datang terlambat adalah kebohongan.

Baca Juga: Dodge Durango SRT Hellcat Masuk Pasar Nasional Amerika, Siap Dikirim 2021

Brian Williams, penyiar berita MSNBC juga ikut menyela saat Donald Trump berpidato.

"Di sini kita sekali lagi berada dalam posisi yang tidak biasa tidak hanya menginterupsi presiden Amerika Serikat tetapi juga mengoreksi presiden Amerika Serikat," katanya.

"Tidak ada suara ilegal yang kami ketahui, belum ada kemenangan Trump yang kami ketahui." sambungnya.

Setelah ABC mengakhiri liputannya, koresponden jaringan Gedung Putih, Jonathan Karl, juga mengatakan tidak ada bukti suara ilegal.

"Apa yang tampaknya membuatnya frustrasi adalah ... bahwa perlu waktu untuk menghitung suara," kata Karl.

"Menghitung suara selalu membutuhkan waktu. Tapi khususnya di pemilu kali ini." sambungnya.

Sementara CNN membiarkan Trump berpidato, seorang pembawa berita yang ditampilkan di bawahnya berkata, "Tanpa bukti apa pun, Trump mengatakan dia ditipu". Penyiar Jake Tapper tampak lelah setelah semuanya selesai.

"Sungguh malam yang menyedihkan bagi Amerika Serikat untuk mendengar presiden mereka mengatakan bahwa, menuduh orang-orang secara salah mencoba mencuri pemilu, mencoba menyerang demokrasi dengan cara itu dengan pesta kebohongan ini," kata Jake.

Analis CNN, David Axelrod dan Van Jones, keduanya mengatakan mereka marah dengan tuduhan Trump terhadap pihak berwenang di Detroit dan Philadelphia, yang menyebutnya bahwa tuduhan itu sama dengan rasisme.

Bahkan The New York Post, sekutu media Trump yang terkemuka, memberi judul berita tentang pidatonya "Donald Trump membuat klaim penipuan pemilu yang tidak berdasar dalam pidato Gedung Putih."

John Dickerson dari CBS News mengatakan pidato Trump terasa seperti bacaan yang tidak berisi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI