Suara.com - Prevalensi peredaran narkoba Jawa Tengah saat ini mencapai 1,66 persen, kata calon wali kota Solo Gibran Rakabuming Raka menjawab pertanyaan moderator dalam debat publik perdana pilkada Solo 2020 di The Sunan Hotel Solo yang disiarkan langsung oleh Metro TV, Jumat (6/11/2020), malam.
Moderator menanyakan bagaimana upaya pasangan calon wali kota dan calon wakil wali kota mengatasi masalah peredaran narkoba yang cukup tinggi di Jawa Tengah, termasuk Solo yang masuk kategori peredaran paling tinggi di provinsi tersebut.
Berdasarkan catatan Solopos.com, -- media jaringan Suara.com -- dari hasil Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia dan BNN, tingkat prevalensi penyalahgunaan narkotika Jateng cukup tinggi.
Pada 2019, tercatat prevalensi penyalahgunaan narkoba Jateng mencapai 1,66 persen.
Baca Juga: Jika Jadi Wali Kota, Gibran Janjikan Bebaskan Solo dari Pasar Gelap Narkoba
"Jadi kalau penduduk Jateng 35 juta orang, dengan angka prevalensi 1,66 persen, penyalahguna narkotika ada 400.000 orang,” ujar Kepala BNN Provinsi Jawa Tengah Brigjen Benny Gunawan saat memimpin pemusnahan barang bukti ganja seberat 50 kilogram di halaman Balai Kota Solo pada Senin (23/9/2019), malam.
Jika memenangkan pilkada Kota Solo, putra Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, menjanjikan bisa membebaskan kota dari pasar gelap narkoba.
Gibran mengatakan nanti akan memaksimalkan kerjasama dengan Badan Nasional Narkotika untuk menindak bandar narkoba. "Perdagangan gelap narkoba di Solo ini harus disikat," kata Gibran.
Dia juga menjanjikan untuk menjadikan lingkungan pemerintah daerah menjadi model bebas narkoba.
"Saya harus memposisikan diri saya sebagai role model. Kita mulai dulu dari lingkungan pemkot tidak boleh ada ASN yang masuk ke lingkaran narkoba ini. Kita akan lebih merutinkan program-program seperti tes urin di sekolah dengan kerja sama dinas-dinas terkait," kata Gibran.
Baca Juga: Jelang Debat Pilkada, Ganjar Kasih Wejangan ke Gibran di Warung Soto Gading