Pendukung Donald Trump yang Bersenjata, Serbu Tempat Perhitungan Suara

Jum'at, 06 November 2020 | 20:03 WIB
Pendukung Donald Trump yang Bersenjata, Serbu Tempat Perhitungan Suara
Demonstrasi di San Francisco, warga protes Trump. (Anadolu Agency/Neal Waters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendukung calon petahana Donald Trump, yang banyak bersenjatakan senapan dan pistol, berkumpul di pusat penghitungan suara di Negara bagian Arizona.

Menyadur Sky News, di negara bagian Arizona, kerumunan yang sebagian besar tidak memakai masker itu meneriakkan "hentikan pencurian".

Teriakan itu menyusul klaim yang tidak berdasar bahwa suara untuk Donald Trump sengaja tidak dihitung.

Sebanyak 300 pengunjuk rasa yang dilaporkan, beberapa di antaranya bersenjata, berunjuk rasa di depan Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix pada Rabu malam, ketika calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin di negara bagian tersebut.

Baca Juga: Siapakah Pemberi Suara yang Menentukan Presiden Amerika Serikat?

Saat ini ada enam negara bagian yang masih belum terlihat siapa yang memimpin antara Donald Trump atau Joe Biden.

Chris Michael dari Gilbert, Arizona, mengatakan dia datang ke pusat pemilihan untuk memastikan semua suara dihitung.

Pria berusia 40 tahun itu mengatakan dia menginginkan jaminan bahwa penghitungan dilakukan secara etis dan legal.

Para saksi dari kedua partai berada di dalam pusat pemilihan saat surat suara sedang dihitung dan disiarkan langsung secara online.

Dua pejabat kabupaten - satu Demokrat dan yang lainnya dari Partai Republik - mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan keprihatinan atas penyebaran informasi yang salah tentang integritas proses pemilihan.

Baca Juga: Upaya Trump Hentikan Penghitungan Suara di Philadelphia

Clint Hickman, ketua Dewan Pengawas Maricopa County dari Partai Republik, dan pengawas Partai Demokrat Steve Gallardo mengatakan: "Setiap orang harus menginginkan semua suara dihitung, baik itu dikirim melalui pos atau diberikan secara langsung.

"Pemungutan suara yang akurat membutuhkan waktu. Ini adalah bukti demokrasi, bukan penipuan." tegas mereka.

Pendukung Trump juga muncul di negara Nevada. Menurut laporan media lokal, sekitar 75 orang berkumpul di Vegas sambil mengibarkan bendera Trump dan meneriakkan hentikan pencurian.

Di Michigan, lusinan pengunjuk rasa yang menyerukan "hentikan penghitungan" dan sekaligus pendukung Trump berunjuk rasa di luar pusat penghitungan pemilu lainnya di Detroit.

Demonstran melampiaskan amarahnya sebelum akhirnya Joe Biden dinyatakan menang di negara bagian tersebut.

Video dari pusat penghitungan menunjukkan kerumunan yang marah di luar pusat pemungutan suara dan di dalam lobinya berteriak "biarkan kami masuk", namun polisi berbaris untuk menghadang mereka menyerbu area penghitungan.

Di New York City, ratusan pengunjuk rasa di Manhattan menyerukan agar setiap suara dihitung. Aksi tersebut sebagian besar damai, tetapi 20 penangkapan dilakukan setelah kelompok yang lebih kecil mulai memprotes kesalahan polisi.

Protes serupa terjadi di Chicago, Los Angeles, Seattle, Houston, Pittsburgh, Minneapolis, dan San Diego.

Demonstrasi terjadi ketika kubu Trump mengatakan mengajukan tuntutan hukum di Pennsylvania dan Michigan untuk menuntut akses yang lebih baik ke lokasi tempat surat suara sedang diproses dan dihitung.

Kubu Trump juga menyerukan penghentian sementara penghitungan suara di kedua negara bagian dan meminta penghitungan ulang di Wisconsin, tempat Biden telah menang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI