Suara.com - Pendukung calon petahana Donald Trump, yang banyak bersenjatakan senapan dan pistol, berkumpul di pusat penghitungan suara di Negara bagian Arizona.
Menyadur Sky News, di negara bagian Arizona, kerumunan yang sebagian besar tidak memakai masker itu meneriakkan "hentikan pencurian".
Teriakan itu menyusul klaim yang tidak berdasar bahwa suara untuk Donald Trump sengaja tidak dihitung.
Sebanyak 300 pengunjuk rasa yang dilaporkan, beberapa di antaranya bersenjata, berunjuk rasa di depan Departemen Pemilihan Maricopa County di Phoenix pada Rabu malam, ketika calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin di negara bagian tersebut.
Saat ini ada enam negara bagian yang masih belum terlihat siapa yang memimpin antara Donald Trump atau Joe Biden.
Chris Michael dari Gilbert, Arizona, mengatakan dia datang ke pusat pemilihan untuk memastikan semua suara dihitung.
Pria berusia 40 tahun itu mengatakan dia menginginkan jaminan bahwa penghitungan dilakukan secara etis dan legal.
Para saksi dari kedua partai berada di dalam pusat pemilihan saat surat suara sedang dihitung dan disiarkan langsung secara online.
Dua pejabat kabupaten - satu Demokrat dan yang lainnya dari Partai Republik - mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan keprihatinan atas penyebaran informasi yang salah tentang integritas proses pemilihan.
Baca Juga: Siapakah Pemberi Suara yang Menentukan Presiden Amerika Serikat?
Clint Hickman, ketua Dewan Pengawas Maricopa County dari Partai Republik, dan pengawas Partai Demokrat Steve Gallardo mengatakan: "Setiap orang harus menginginkan semua suara dihitung, baik itu dikirim melalui pos atau diberikan secara langsung.