Mantan Penasihat Sebut Jika Kalah, Trump Bakal Calonkan Diri pada 2024

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 06 November 2020 | 05:27 WIB
Mantan Penasihat Sebut Jika Kalah, Trump Bakal Calonkan Diri pada 2024
Gestur Donald Trump usai memberikan keterangan pers di Gedung Putih terkait penghitungan suara Pilpres AS 2020. ( AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika kepemimpinan Joe Biden semakin kuat dalam perebutan Gedung Putih, mantan penasihat kampanye Donald Trump telah mengisyaratkan bahwa presiden dapat kembali memperjuangkan jabatan oval lagi pada 2024.

Dilansir laman Independent, Jumat (6/11/2020), berbicara kepada program Radio 4 BBC Today, mantan direktur komunikasi untuk tim transisi Trump, Bryan Lanza mengatakan, dia berada dalam posisi yang baik untuk mencalonkan diri lagi empat tahun dari sekarang.

Lanza menambahkan bahwa jika Trump mencalonkan diri lagi dia akan lebih muda dari Joe Biden daripada tawarannya saat ini untuk kursi kepresidenan, jadi usia bukanlah masalah.

"Biden akan memiliki kesempatan untuk memandu negara ini keluar dari Covid-19, dan kita akan melihat apa kesuksesan dan kegagalannya. Dan tidak ada seorang pun di partai Republik yang dapat menantang Presiden Trump dalam pemilihan pendahuluan," kata Lanza.

Baca Juga: Di Ambang Kekalahan, Trump Murka Marahi Gubernur dari Partai Republik

Dia menambahkan bahwa jika Trump kalah dalam pemilihan yang sangat ketat, dia bisa maju kembali.

"Dan Partai Republik akan menyingkir untuk membiarkan itu terjadi," tambahnya.

Jika apa yang dikatakan Lanza benar, itu menegaskan bahwa bahkan jika kepresidenan pertama Donald Trump dipersingkat, karier politiknya akan terus berlanjut.

Meskipun konstitusi AS tidak mengizinkan presiden mana pun untuk menjabat lebih dari dua masa jabatan, undang-undang tersebut tidak menyebutkan apa pun tentang kedua masa jabatan tersebut yang harus berurutan.

Lanza juga ditanyai tentang upaya Trump merusak proses pemilihan dengan meningkatkan keraguan atas penghitungan suara yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Pilpres AS 2020: Hakim Tolak Gugatan Trump Stop Penghitungan Suara

"Saya tidak berpikir itu berbeda dari apa yang dilakukan Demokrat ketika mereka memberi tahu orang Amerika bahwa Rusia terlibat dalam pemilihan Donald Trump empat tahun lalu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI