Suara.com - Puluhan anggota pasukan Amerika Serikat yang sedang bertugas di Korea Selatan dinyatakan positif terpapar virus Covid-19.
Menyadur Anadolu Agency, Pasukan AS Korea (USFK) pada hari Kamis mengatakan bahwa 10 tentara dinyatakan positif Covid-19 setelah tiba di Korea Selatan antara 23 Oktober dan 3 November.
Kasus Covid-19 terbaru yang menyerang staf USFK dan keluarga mereka menjadikan total kasus menjadi 288. Semua yang dinyatakan positif virus sudah menjalani karantina.
"Pembersihan menyeluruh dari semua aset transportasi dan ruang karantina telah selesai," jelas USFK salam sebuah pernyataan, menambahkan bahwa para profesional kesehatan USFK sedang mengerjakan pelacakan kontak.
Baca Juga: Pemilu AS: Sarah McBride Jadi Senator Transgender AS Pertama
USFK juga mengatakan bahwa pihaknya tetap pada tingkat kesiapan yang tinggi dengan kurang dari 1% dari anggota dinas aktifnya saat ini dikonfirmasi positif Covid-19.
Hingga saat ini, sudah Ada 28.500 tentara USFK yang ditempatkan di Korea Selatan sejak perang Korea tahun 1950-an.
Di Korea Selatan sendiri terdapat peningkatan infeksi dengan 125 kasus pada Kamis, termasuk 108 infeksi lokal, sehingga totalnya menjadi 27.050, Kantor Berita Yonhap melaporkan.
Sekitar 475 orang telah meninggal karena Covid-19 di negara yang melakukan lebih dari 2,6 juta tes virus korona sejak 3 Januari tersebut.
Sedangkan di Amerika Serikat, yang kini sedang panas menuggu Joe Biden atau Donald Trump yang akan menjadi presiden, juga mengalami penambahan kasus Covid-19.
Baca Juga: Indonesia Mitra Penting Siapapun Presiden AS: Perlu Manfaatkan Peluang
Kasus Covid-19 Amerika Serikat tercatat bertambah pada Rabu (4/11), dengan sedikitnya 102.591 kasus. Sembilan negara bagian yang mencatat rekor lonjakan harian yakni Colorado, Idaho, Indiana, Maine, Michigan, Minnesota, Pulau Rhode, Washington serta Wisconsin.
Selain lonjakan kasus, rawat inap rumah sakit juga mencapai 50.000 kasus untuk pertama kalinya dalam tiga bulan pada Selasa (3/11).
Dakota Utara melaporkan hanya enam tempat tidur ICU yang tersisa pada Rabu, ketika menjadi satu dari 14 negara bagian yang melaporkan rekor jumlah pasien rawat inap Covid-19.