Kelompok Anti Kapitalis Gelar Aksi Usai Pilpres AS, Demonstran Ditangkapi

Kamis, 05 November 2020 | 17:36 WIB
Kelompok Anti Kapitalis Gelar Aksi Usai Pilpres AS, Demonstran Ditangkapi
Ilustrasi demonstrasi pasca pilpres AS. (Anadolu Agency/Neal Waters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Para pengunjuk rasa yang terlibat dalam bentrokan pada hari Rabu tersebut sebelumnya menghadiri unjuk rasa damai yang dihadiri sekitar 300 orang di taman pusat kota.

Aksi damai tersebut diselenggarakan oleh koalisi kelompok anti-kapitalis yang menampilkan ceramah, musik dan slogan-slogan termasuk "The Vote is Over, The Fight Goes On."

Penyelenggara demonstrasi, Evan Burchfield, mengatakan kepada AFP bahwa Portland telah menggunakan polisi sebagai alat penindas politik selama bertahun-tahun dan tidak akan berubah jika Joe Biden terpilih.

Kelompok pengunjuk rasa lain yang berkumpul di tepi sungai Portland pada hari Rabu bersumpah untuk melindungi hasil pilpres dan memegang spanduk bertuliskan "Hitung Setiap Suara."

"Kami ingin Trump keluar dari jabatannya, itulah fokus utamanya," kata seorang pemimpin unjuk rasa kepada demonstran yang disambut sorak-sorai.

Demonstrasi juga terlihat di beberapa kota AS lain seperti Atlanta, Detroit dan New York pada Rabu malam di mana polisi mengatakan telah melakukan sekitar 50 penangkapan.

Sebelumnya pada Rabu, sekitar 100 orang berkumpul untuk acara antaragama sebelum pawai yang melalui pusat kota Detroit, di negara bagian Michigan, untuk menuntut penghitungan suara penuh dan apa yang mereka sebut transisi kekuasaan secara damai.

Protect the Results - sebuah koalisi yang terdiri lebih dari 165 organisasi akar rumput, kelompok advokasi dan serikat pekerja - telah menyelenggarakan lebih dari 100 acara yang direncanakan di seluruh negeri antara Rabu dan Sabtu.

Sebelum pelaksanaan pilpres 3 November, Amerika Serikat telah dilanda aksi protes berbulan-bulan setelah kematian George Floyd pada Mei, seorang keturunan Afrika-Amerika yang meninggal setelah seorang petugas polisi Minneapolis berlutut selama hampir sembilan menit.

Baca Juga: Pemilu AS: Apa yang Diharapkan Cina Kepada Presiden Amerika Mendatang?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI