Kelompok Anti Kapitalis Gelar Aksi Usai Pilpres AS, Demonstran Ditangkapi

Kamis, 05 November 2020 | 17:36 WIB
Kelompok Anti Kapitalis Gelar Aksi Usai Pilpres AS, Demonstran Ditangkapi
Ilustrasi demonstrasi pasca pilpres AS. (Anadolu Agency/Neal Waters)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi di kota Portland, Amerika Serikat, melakukan penangkapan dan menyita kembang api, palu, dan senapan setelah demonstrasi pada Rabu (4/11/2020) waktu setempat, berakhir ricuh.

Menyadur Channel News Asia, Gubernur Oregon Kate Brown hingga memanggil Garda Nasional negara bagian untuk menangani apa yang ia sebut "kekerasan yang meluas" pada malam setelah pemilihan presiden AS.

Kepolisian Portland mengatakan pihaknya menangkap 10 orang dalam demonstrasi tersebut setelah menyatakan kerusuhan di daerah pusat kota.

"Semua pertemuan yang dinyatakan sebagai kerusuhan terjadi di pusat kota. Kami telah melakukan 10 penangkapan," kata seorang juru bicara Kepolisian Portland kepada Reuters dalam pernyataan yang dikirim melalui surat elektronik.

Ratusan penegak hukum membanjiri jalan-jalan setelah segelintir demonstran berusaha berbuat onar saat aksi demonstrasi anti-Trump hingga menghancurkan jendela etalase, dan seorang pria yang diyakini telah melempar bom molotov ditangkap.

Kantor sheriff Multnomah County mengatakan "kekerasan yang meluas" terjadi di daerah pusat kota. Pihaknya menyebutkan botol kaca dilemparkan ke polisi yang coba mendekati para demonstran.

Seorang jurnalis AFP di tempat kejadian menyaksikan dua penangkapan selama bentrokan kecil di sudut jalan yang membuat pengunjuk rasa bernama Michael Ream wajahnya berlumuran darah.

"Selalu sama - perilaku mengerikan dari kepolisian dan warisan mengerikan yang mereka bawa setiap hari," kata mahasiswa PhD berusia 38 tahun itu kepada AFP saat polisi memborgolnya.

Ditanya apakah alasannya turun ke jalan karena pilpres AS, dia menjawab: "Lebih atau kurang. Maksud saya, saya sudah lama tidak keluar (protes)."

Baca Juga: Pemilu AS: Apa yang Diharapkan Cina Kepada Presiden Amerika Mendatang?

Portland menjadi salah satu daerah yang sering terjadi bentrokan antara polisi dan demonstran yang marah atas pembunuhan seorang Afro-Amerika oleh petugas penegak hukum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI