Suara.com - Massa Gerakan Pemuda Islam (GPI) Jakarta Raya membeli produk-produk asal Prancis di salah satu minimarket di Jalan Johar Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (3/11/2020) lalu. Setelah membeli, mereka lantas membakar barang-barang tersebut di Komplek Menteng Raya 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Hal tersebut dilakuakan sebagai bentuk kecaman terhadap pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai menghina Islam dan nabi Muhammad SAW. Beberapa produk asal Prancis yang dibeli di minimarket tersebut totalnya sekitar Rp 5 juta.
"Kemarin kami beli produk sekitar Rp 5 jutaan," kata Ketua GPI Jakarta Raya, Rahmat Imran saat dikonfirmasi, Kamis (5/11/2020).
Imran mengungkapkan, produk-produk yang dibeli adalah air mineral, pembersih wajah, hingga parfum asal Prancis. Setelah membeli produk tersebut, pihaknya langsung menggelar aksi simbolis -- membakar produk-produk itu di Komplek Menteng Raya 58, Menteng, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Beli Produk Prancis di Minimarket untuk Dibakar, Massa GPI Sempat Orasi
"Dari air mineral sampai pembersih wajah alat make up yang dari prancis, parfume, kemudian produk yang ada di Indomaret itu kami bakar di markas kami," kata dia.
Imran mengungkapkan, uang tersebut berasal dari kas GPI.
Menurut dia, tidak ada ruginya membeli barang-barang tersebut -- untuk selanjutnya dibakar. Bagi dia, aksi simbolis tersebut sebagai salah satu cara agar masyarakat -- khususnya umat Muslim-- agar tidak membeli produk asal Prancis.
"Uang dari kas organisasi. Tidak ada ruginya karena kami mencontohkan bahwa produk ini yang harus kami musnahin. Jangan ada lagi umat yang membeli produk Prancis," beber dia.
Ditemui terpisah, Juru parkir di minimarket tersebut yang bernama Nandar (45) membenarkan adanya hal tersebut. Dia mengatakan, massa dari GPI datang ke lokasi sekitar pukul 13.55 WIB.
Baca Juga: Wali Kota Sukabumi Tak Akan Gunakan Produk Prancis
"Sekitar jam dua siang lah. Saat kejadian saya juga lagi sibuk ngurusin parkiran di sini. Tiba-tiba mereka datang dan masuk ke dalam," ungkap Nandar saat dijumpai di loaksi, Kamis (5/11/2020).
Nandar mengungkapkan, jumlah massa mencapai 20 orang. Kata dia, massa turut membawa spanduk-spanduk seruan yang menentang pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
"Massa lumayan banyak. Mereka juga bawa spanduk juga. Mereka beli barang-barang produk Prancis di sini. Katanya mau di musnahin," kata dia.
Nandar mengungkapan, massa GPI juga sempat berorasi di depan Indomaret sesuai membeli barang-barang tersebut. Barang-barang seperti air mineral, susu, hingga susu turut diletakkan di bawah.
"Massa juga sempat orasi sebentar. Ada yang bawa bendera Merah Putih juga," imbuh Nandar.