Suara.com - Proses penghitungan hasil Pemilihan Presiden Amerika Serikat ternyata turut menyita perhatian warga Indonesia.
Tak sedikit politikus Indonesia mengemukakan pandangan mereka terkait kemungkinan Pilpres yang diikuti dua calon unggul ini.
Terbaru, warganet Indonesia lewat jejaring Twitter ikut mengomentari persaingan sengit Donald Trump dan Joe Biden tersebut.
Tak sedikit dari mereka menyeret nama Menteri Pertahanan Prabowo, sampai-sampai kata "Menhan" masuk dalam top 10 Trending Topics Indonesia.
Baca Juga: Siapakah Kamala Harris, Calon Wakil Presiden Joe Biden
Kekinian, lebih dari 4.000 cuitan mengandung kata 'menhan'.
Setelah ditelusuri Suara.com, warganet ternyata tiba-tiba teringat momen Pemilihan Presiden Indonesia 2019 silam.
Mereka mengingat sosok Menhan Prabowo Subianto yang kalah dalam Pilpres 2019. Padahal sebelumnya dia sempat mendeklarasikan kemenangan.
Untuk diketahui, pada Pilpres Indonesia 2019 lalu Presiden Jokowi berhasil mengalahkan Prabowo. Padahal dia sudah mengumpulkan massa untuk menyaksikan deklarasi kemenangan pihaknya.
Seorang warganet dibalik akun @ferry**** mengatakan, Donald Trump akan bernasib sama dengan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Donald Trump Pidato Klaim Menang, Kubu Joe Biden: Dia Kembali Berbohong
Dalam cuitannya, ia menyertakan kabar bahwa Donald Trump akan segera mendeklarasikan kemenangannya. Padahal hal itu belum tentu terjadi.
Di lain pihak, publik mengatakan Joe Biden lah yang akan menyamai track record Prabowo Subianto.
Pasalnya, diberitakan bahwa Joe Biden akan sulit melawan Donald Trum pada pilpres kali ini. Meskipun namanya sempat unggul sesaat sebelumnya.
Menurut mereka, Joe Biden cocok untuk dijadikan Menteri Pertahanan Amerika Serikat satu periode mendatang.
Oleh sebab itu, publik menduga akankah nasib Joe Biden akan sama dengan Prabowo Subianto yang gagal dalam Pilpres tetapi diangkat menjadi Menhan oleh Presiden Jokowi.
"The next Menhan?" kata @babu.
"Skenarionya begini. Donald Trump dua periode. Biden direkrut jadi Menhan. Zuckenberg jadi Menteri Pendidikan," ujar @alw**** dengan analisisnya.
Donald Trump Pidato Klaim Menang, Kubu Joe Biden Menyebutnya Pembohong
Donald Trump menuai kecaman setelah mengklaim memang dalam pemilihan presiden Amerika Serikat 2020, meski perhitungan perolehan suara elektoral belum selesai, Rabu (4/11/2020).
Banyak pihak, termasuk kubu penantangnya, Joe Biden, menilai Trump telah menebar kabar bohong alias hoaks untuk memperkeruh suasana.
"Pernyataan presiden malam ini tentang mencoba menghentikan penghitungan surat suara yang seharusnya diberikan, adalah keterlaluan, belum pernah terjadi sebelumnya, dan tidak benar," kata manajer kampanye Biden, Jen O’Malley Dillon disadur dari The Guardian.
Donald Trump menyampaikan pidato kemenangannya pada pukul 02.21 pagi waktu setempat di Gedung Putih, yang dihadiri oleh para pendukung dan keluarganya.
Beberapa orang menyamakan langkah tersebut, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika, dengan kudeta presiden.
Upaya Donald Trump untuk menghentikan perhitungan suara dan akan membawanya ke jalur hukum demi kemenangannya memicu reaksi keras.
Dillon, manajer kampanye Biden, berkata: "Penghitungan tidak akan berhenti. Ini akan berlanjut sampai setiap suara yang diberikan dihitung. Karena itulah yang diwajibkan oleh undang-undang kita - undang-undang yang melindungi hak konstitusional setiap orang Amerika untuk memilih. ”
"Klaim kemenangan Donald Trump yang terlalu dini adalah tidak sah, berbahaya dan otoriter. Hitung suara. Hormati hasilnya." cuit Alexandria Ocasio-Cortez, seorang anggota Kongres dari Partai Demokrat dari New York.