Suara.com - Bupati Bireuen, Aceh, Muzakkar A. Gani, mewajibkan semua pegawai negeri maupun kontrak di pemerintah kabupaten setempat memakai busana muslim setiap Jumat.
Pelaksana Tugas Kepala Subbagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kabupaten Bireuen Azmi mengatakan pemakaian busana muslim tersebut tertuang dalam surat edaran bupati Bireuen.
"Surat edaran memakai busana muslim tersebut dikeluarkan pada 1 November 2020. Pemakaian busana muslim tersebut mulai Jumat ini, 6 November mendatang," kata dia.
Azmi menyebutkan dalam surat edaran tersebut mengharuskan pegawai laki-laki memakai kain sarung, baju koko putih, dan peci setiap Jumat, sedangkan perempuan memakai baju kurung putih, jilbab putih, dan kain sarung.
Baca Juga: Bupati Bireuen Positif Covid-19, Total 7 Kepala Daerah di Aceh Terpapar
Selain itu, semua satuan kerja perangkat kabupaten di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bireuen diharuskan melaksanakan pengajian setiap Jumat, mulai pukul 08.00 hingga 10.00 WIB.
"Pengajian dan pemakaian busana muslim ini merupakan penerapan dari penetapan atau deklarasi Kabupaten Bireuen sebagai kota santri," kata Azmi.
Terkait dengan sanksi bagi pegawai yang tidak mengenakan busana muslim sesuai surat edaran Bupati Bireuen, Azmi mengatakan hingga kini belum ada tindakan hukumnya.
Menyangkut dengan sanksi, kata Azmi, masih sebatas teguran lisan. Kendati tidak ada sanksi, diharapkan para pegawai mematuhi surat edaran kepala daerah tersebut.
"Pemerintah daerah akan menjajaki penerapan berbusana muslim ini diatur dalam qanun atau peraturan daerah, sehingga ada sanksi tegas bagi mereka yang tidak memakai busana muslim setiap Jumat," kata Azmi. [Antara]
Baca Juga: Keuchiek di Kabupaten Bireuen Didakwa Korupsi Dana Desa Rp312 Juta