Ananda Mengenang Ki Seno Nugroho: Jokes-nya Berkelas, Smart and Sharp

Siswanto Suara.Com
Rabu, 04 November 2020 | 16:49 WIB
Ananda Mengenang Ki Seno Nugroho: Jokes-nya Berkelas, Smart and Sharp
Ananda Sukarlan ditemui suara.com di The Grand, Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Kamis (2/3/2017) [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pianis Ananda Sukarlan kehilangan Ki Seno Nugroho yang meninggal dunia, Rabu (4/11/2020). Ki Seno seorang seniman wayang kulit yang memberikan inspirasi bagi Ananda.

Ananda mengungkapkan rasa kehilangan Ki Seno yang amat dia hormati. Ananda menyebutnya seorang maestro. "Duh sedih banget denger Ki Seno Nugroho meninggal. Dia bisa bawa wayang kulit ke generasi muda, dan banyak bikin pembaruan untuk karya seni yang super canggih ini. Rest in peace, maestro dalang yang hebat."

Selama pandemi Covid-19, Ananda sering menyaksikan pertunjukan Ki Seno melalui internet dan Ananda banyak memetik pelajaran-pelajaran penting dari gurauan maupun bahasa yang dipakai Ki Seno. 

"Sebetulnya thanks to pandemi #COVID19 dan lockdown di rumah sih aku jadi sering nontonin Ki Seno Nugroho lewat YouTube. Jokes-nya berkelas, smart and sharp, dan bikin aku inget-inget lagi bahasa Jawaku yang udah banyak yang lupa," kata Ananda yang menghubungi Suara.com untuk menceritakan kesan-kesannya terhadap Ki Seno.

Baca Juga: Ki Seno Meninggal Dunia Usai Olahraga, Begini Cara Aman Bersepeda!

Ananda mengatakan seorang dalang adalah seniman yang paling tinggi. Dalang adalah seorang yang mesti mengerti filsafat, musik, showmanship, improvisasi dialog, storytelling, melawak spontan.

"Selain tentu aja detil kisah komplit pewayangan yang sangat kompleks dan dalam," katanya.

Wayang dan dalang merupakan seni dan profesi asli Nusantara. Ananda menyatakan rasa bangganya, betapa banyak orang dari negara lain datang ke Indonesia untuk mempelajari wayang dan dalang. 

"Dan jangan lupa, bidang seni dan profesi ini adalah asli Indonesia loh. Udah banyak orang negeri lain belajar ke Indonesia, dan ilmu ini membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mempelajarinya serta terus berkembang karena seperti performing arts lain, harus mengikuti zaman," kata Ananda.

"Makanya biasanya ilmu ini turun temurun, jadi sang anak belajar secara natural dengan bapaknya. Tapi harusnya sih ilmu ini dikembangkan secara akademis yah, bahkan sampai gelar Doktorat, karena emang ini ilmu yang luar biasa sih dan sangat dibutuhin untuk kemajuan peradaban."

Baca Juga: Sebelum Wafat, Dalang Ki Seno Sempat Muntah-muntah di RS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI