Denny: Buat Mas Trump dan Mas Biden, Jangan Sujud Syukur Dulu Ya

Siswanto Suara.Com
Rabu, 04 November 2020 | 16:10 WIB
Denny: Buat Mas Trump dan Mas Biden, Jangan Sujud Syukur Dulu Ya
Presiden AS Donald Trump berjalan dari Marine One setelah tiba di South Lawn Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat pada 1 Oktober 2020. [SAUL LOEB / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilihan presiden di Amerika Serikat, Donald Trump versus Joe Biden, belum selesai, meskipun sudah ada kandidat yang begitu yakin bakal keluar sebagai pemenang.

Perjalanan menuju Gedung Putih masih panjang dan berliku sampai benar-benar diumumkan secara resmi. 

Pemilihan di Amerika menjadi perhatian negara-negara di luar Amerika, terutama Indonesia. Ada yang serius menanggapi tindak tanduk para kandidat usai menyaksikan proses penghitungan suara, ada pula yang mencandainya. 

Kepada para kandidat, pegiat media sosial Denny Siregar menyarankan agar terlalu yakin dulu mengklaim sebagai pemenang pemilu.

Dia menyarankan kepada Trump maupun Biden untuk bersabar menunggu hingga hasil pemungutan suara benar-benar dirilis ke publik.

Seakan tengah menyindir calon presiden Indonesia yang dulu pernah sujud syukur karena merasa yakin menang hanya didasarkan pada quick count dan survei, Denny Siregar mengatakan kepada Trump maupun Biden, "untuk Mas Donald Trump dan Mas Joe Biden, jangan sujud syukur dulu ya sebelum ada pengumuman resmi menang. Ntar jadi jejak genital lho."

Sementara politikus Partai Solidaritas Indonesia Tsamara Amany memperhatikan betul negara bagian-negara bagian penentu kemenangan kedua kandidat.

Menurut dia akan menarik sekali kalau sampai Biden bisa menang di Texas, yang selama ini terkenal dengan red state.

Trump klaim menang

Trump telah mengklaim memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat dengan jutaan suara yang masih belum dihitung, setelah lawannya dari Partai Demokrat Joe Biden menyampaikan keyakinan akan memenangkan pilpres.

Kontes itu belum akan berakhir hingga sejumlah negara bagian menyelesaikan penghitungan suara dalam beberapa jam atau hari ke depan.

"Sesungguhnya, kita telah memenangkan pemilihan ini," kata Trump usai mengklaim dirinya menang di sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran, di mana suara masih dihitung.

"Ini adalah kecurangan terhadap masyarakat Amerika," ujar Trump tanpa memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim tersebut.

Undang-undang pemilu di seluruh negara bagian AS mengharuskan semua suara untuk dihitung.

Lebih banyak suara yang masih perlu dihitung tahun ini dibandingkan dengan pemilu sebelumnya karena orang-orang memilih lebih cepat dengan mengirim surat suara dan secara langsung, akibat pandemi virus corona.

Trump memenangkan daerah-daerah pertempuran Florida, Ohio, dan Texas, memupus harapan Biden untuk kemenangan lebih awal yang menentukan, namun Biden mengatakan pihaknya berada di jalur yang benar untuk memenangkan Gedung Putih dengan menguasai tiga negara-negara bagian 'Rust Belt' kunci.

Biden  mengincar negara bagian yang disebut 'tembok biru' seperti Michigan, Wisconsin, dan Pennsylvania yang mengirim Trump ke Gedung Putih pada 2016 lalu untuk kemungkinan terobosan setelah negara-negara bagian itu selesai menghitung suara dalam beberapa jam atau hari ke depan.

"Kami merasa yakin dengan posisi kami sekarang," ujar Biden di negara bagian asalnya Delaware, berteriak di tengah ramainya para pendukung yang menyetujui ucapan Biden dengan membunyikan klakson dari dalam mobil, demikian laporan Antara yang melansir Reuters. "Kami percaya kami berada di jalur yang benar untuk memenangkan pemilu ini."

Trump telah berulang kali, dan tanpa bukti, menyebut pemungutan suara melalui surat akan menyebabkan peningkatan kecurangan, meski para ahli pemilu mengatakan kecurangan jarang terjadi dan pemungutan suara melalui surat merupakan fitur lama dalam pemilu AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI