Sejarah Hari Pahlawan, Ini Penjelasan Kenapa Diperingati 10 November

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 04 November 2020 | 14:47 WIB
Sejarah Hari Pahlawan, Ini Penjelasan Kenapa Diperingati 10 November
Selamat Hari Pahlawan. (unsplash/nickgunner)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tanggal 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Sebagai bangsa Indonesia, kalian perlu tahu sejarah Hari Pahlawan dan alasan kenapa diperingati setiap tanggal 10 November.

Hari besar ini tercantum dalam Keputusan Presiden No.316 Tahun 1959 tentang Hari-hari Nasional yang Bukan Hari Libur. Keppres tersebut kemudian ditandatangani oleh Presiden Soekarno.

Peristiwa 10 November 1945 menjadi salah satu momen bersejarah bangsa Indonesia. Berikut ini informasi lengkap mengenai sejarah Hari Pahlawan.

Hotel Yamato

Baca Juga: Sudah Kantongi Tiket, Inilah Fakta-fakta Kepulangan Habib Rizieq

Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, namun berbagai guncangan dan insiden pertempuran belum mereda. Belanda mengibarkan bendera negaranya di Hotel Yamato, Surabaya.

Hal ini membuat masyarakat marah. Sebab, saat itu pemerintah masih gencar-gencarnya menyebarkan dan mensosialisasikan makna kemerdekaan kepada masyarakat Indonesia, termasuk menjelaskan bahwa Bendera Merah Putih sebagai bendera nasional.

Wacana mengibarkan bendera Merah Putih pun digaungkan ke seluruh penjuru Indonesia, tak terkecuali Surabaya. Meski begitu, Jepang yang baru saja memenangkan Perang Dunia II ingin mengambil kembali wilayah jajahan Belanda.

Mendengar hal itu, gabungan tentara Inggris, Allied Forces Netherlands East Indies (AFNEI) melucuti senjata para tentara Jepang. Meski begitu, saat itu pihak Inggris juga ingin mengembalikan Indonesia ke tangan Belanda.

Hal tersebutlah yang membuat Belanda nekat mengibarkan bendera negaranya tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia di Surabaya. Diketahui bendera Belanda itu berkibar di Hotel Yamato pada malam hari.

Baca Juga: Habib Rizieq Pulang 10 November? Ini Hasil Cek Jadwal Pesawat Saudia SV816

Pagi harinya, warga Surabaya yang melihat pengibaran bendera Belanda itu lantas murka. Mereka menilai Belanda tidak menghargai Indonesia, hingga berujung bersitegang.

Perwakilan pemuda, Residen Soedirman bersama Sidik dan Hariyono menemui perwakilan Inggris, WV ch Ploegman dan beberapa orang Belanda.

Residen Soedirman dkk meminta agar bendera Belanda diturunkan karena memicu amarah masyarakat. Namun, Ploegman menolak hal itu dan enggan mengakui kedaulatan Indonesia.

Akibatnya, Ploegman meninggal dicekik oleh Sidik dan Sidik pun tewas ditembak tentara Belanda. Karena perundingan tak menemui titik temu, masyarakat pun menaiki tiang bendera dan merobek warna biru bendera Belanda hingga menyisakan bendera merah putih saja kemudian memasangnya kembali ke tiang bendera. Selanjutnya, pertempuran pun tak terhindarkan.

Tewasnya Jenderal Mallaby

Kematian Jenderal Aubertin Walter Sothern Mallaby disinyalir jadi faktor pertempuran 10 November.

Sebagian sumber menyebut Mallaby tewas saat baku tembak dengan penduduk Surabaya pada 30 Oktober 1945. Namun, sebagian lainnya menyebut Mallaby tewas terkena granat dari anak buahnya yang ingin melindunginya.

Tewasnya Mallaby membuat pemerintah Inggris memberikan ultimatum kepada rakyat Surabaya untuk menyerahkan seluruh senjata sebelum 10 November 1945 pukul 06.00 WIB.

Meski demikian, ultimatum tersebut tak dihiraukan oleh rakyat Surabaya dan memutuskan untuk tetap melawan hingga terjadi pertempuran 10 November yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.

10 November 1945

Pertempuran ini berlangsung hingga 28 November 1945. Jumlah korban tentara Indonesia dan masyarakat Surabaya mencapai 20 ribu orang. Sedangkan korban dari sekutu mencapai 1.500 orang. Perjuangan masyarakat Indonesia ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Nah, seperti itulah sejarah Hari Pahlawan yang diperingati tanggal 10 November setiap tahun.

Kontributor : Lolita Valda Claudia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI