Suara.com - Twitter menyematkan label misinformasi pada tweet Presiden Amerika Serikat yang menyebut pihak saingannya, Joe Biden, telah 'mencuri' pemilu.
Menyadur Channel News Asia, Twitter yang telah berjanji untuk melawan informasi palsu, dengan cepat menandai cuitan Trump sesaat setelah diunggah pada Rabu (4/11/2020).
"Kami unggul besar, tetapi mereka mencoba mencuri pemilu," tulis Trump.
Kami tidak akan pernah membiarkan mereka melakukannya. Suara tidak dapat diberikan setelah polling ditutup!" katanya, menambahkan akan melakukan konferensi pers nanti malam.
Baca Juga: Penumpang Belakang Tanpa Seatbelt Tingkatkan Angka Kematian Tabrakan Lalin
Twitter lantas melabeli cuitan Trump sebagai hoaks jenis misinformasi, menyatakan Tweet itu berkemungkinan menyesatkan tentang pemilu.
"Beberapa atau semua konten yang di bagian Tweet ini disengketakan dan mungkin menyesatkan tentang pemilihan atau proses sipil lainnya."
Disebutkan Channel News Asia, Trump telah lama menuding, tanpa bukti, bahwa surat suara yang masuk adalah cara untuk menipu dalam pemilihan.
"Kami memberi peringatan pada Tweet dari @realDonaldTrump karena membuat klaim yang berpotensi menyesatkan tentang pemilu," kata Twitter, Rabu (4/11) pagi.
Lebih jauh, Twitter dan Facebook pada Selasa (3/11) menangguhan sejumlah akun berita baru, yang memposting informasi tentang pemungutan suara dalam pemilihan AS bermasalah.
Baca Juga: Pilpres Amerika Serikat, Sementara Joe Biden Unggul Tipis dari Donald Trump
Melihat hasil sementara pilpres Amerika Serikat di seluruh negara bagian hingga artikel ini ditayangkan, Joe Biden unggul atas Donald Trump.
Menurut data terbaru dari The Guardian, Joe Biden sudah mengantongi electoral vote sebanyak 223 suara, sedangkan Trump baru mendapatkan 213 suara.
Sebagai informasi, calon presiden AS harus mengantongi suara elektoral sebanyak 270 agar dinyatakan menang.