Bantuan Kuota, Siswa Gunung Kidul Bisa Konsultasi dengan Guru lebih Mudah

Rabu, 04 November 2020 | 12:46 WIB
Bantuan Kuota, Siswa Gunung Kidul Bisa Konsultasi dengan Guru lebih Mudah
Suasana kegiatan belajar mengajar melalui sistem daring. (Dok : Kemendikbud).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah memberikan bantuan subsidi kuota internet secara gratis kepada siswa dan guru di seluruh Indonesia. Bantuan ini bertujuan untuk meringankan beban dan membantu para siswa, mahasiswa dan dosen yang menerapkan pembelajaran jarak jauh atau PJJ, akibat imbas dari adanya pandemi Covid-19.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Kemendikbud tersebut akhirnya bisa dirasakan oleh sebagian besar orangtua. Salah satunya oleh Supadmi, yang tinggal di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Ibu satu anak ini mengaku senang, ketika mendapatkan bantuan kuota internet dari pemerintah.

"Wuiihh asyikk... Akhirnya anak saya dapat juga. Tadinya, saya pikir nggak dapat, karena orangtua lain, anak-anaknya belum dapat. Eh, tahunya seminggu lalu dapat juga," ujarnya saat berbincang dengan Suara.com, Minggu (1/11/2020).

Baca Juga: Ayo, Manfaatkan Modul Pembelajaran Selama di Rumah dari Kemendikbud

Padmi, demikian ia biasa disapa, bercerita, sebelum ada bantuan kuota tersebut, setiap bulan ia harus mengeluarkan biaya sampai Rp 300 ribu hanya untuk mendukung PJJ. Uang sedemikian ini terasa besar untuk pengeluaran yang bukan kebutuhan pokok.

Padmi pun sebenarnya sudah berpikir untuk memiliki jaringan wifi. Namun ia masih ragu dan merasa tak bisa bergantung pada fasilitas itu.

"Soalnya jaringan wifi jelek di sekitar tempat tinggal kami, jadi tidak pakai wifi. Tapi sejak sekolah online, yang biasanya beli pulsa cuma Rp 50 ribu atau Rp100 ribu, jadi nggak cukup. Sejak belajar jarak jauh, pengeluaran untuk kuota jadi Rp 300 ribu sebulan. Itu sudah berlangsung sejak Juli lalu loh!" ujarnya.

Kebahagiaan Supadmi juga dirasakan Ratulisa, anaknya. Siswa SMPN 1 Gunung Kidul itu mengaku merasa terbantu dengan program pemerintah tersebut, karena kegiatan belajarnya menjadi lebih lancar.

"Aku nggak harus nunggu ibu beli pulsa dulu, malah sekarang bisa searching lebih banyak untuk bantu menyelesaikan tugas-tugas. Dulu harus mikir kuotanya gimana, terus harus rajin cek sudah tinggal berapa. Kemarin kata ibu dapat 35 GB. Biasanya ibu beli paling 10 GB saja, itu juga kurang kalau buat sebulan mba," kata Lisa.

Baca Juga: Ganti UN dengan AN, Kemendikbud Siapkan Dana Rp155 Miliar

Siswa kelas 2 SMP ini mengaku bisa lebih sering berkonsultasi dengan gurunya terkait mata pelajaran yang masih kurang dimengerti. Ia juga bisa menghubungi teman untuk bantuan pelajaran.

"Jadi bisa telepon atau video call bu guru, kalau ada mata pelajaran yang belum paham. Soalnya kuotanya lumayan, semoga setiap bulan ada terus ya," ujar setengah berharap.

Sesuai dengan kebijakan pemerintah, rencananya Kemendikbud akan memberikan paket kuota internet sampai Desember 2020. Bantuan ini berlaku bagi seluruh guru, siswa, dosen, dan mahasiswa di seluruh Indonesia, sejak September 2020.

Pada September, Kemendikbud telah menyalurkan kuota internet kepada 27,3 juta pendidik dan peserta didik untuk mendukung PJJ. Di bulan kedua, telah disalurkan kepada 35,7 juta penerima.

Bantuan ini merupakan bagian dari kebijakan pendidikan di masa pandemi Covid-19. Salah satu survei menyebut, 85 persen masyarakat menilai bahwa pemberian kuota gratis ini merupakan kebijakan yang tepat di tengah pandemi, dalam mendukung proses belajar mengajar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI