Suara.com - Berita duka melanda seniman pewayangan Indonesia, salah satu dalang kondang Ki Seno Nugroho dinyatakan meninggal dunia pada Selasa (3/11/2020) kemarin sekitar pukul 20.00 WIB. Dalang Ki Seno meninggal dunia di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, akibat serangan jantung mendadak, beberapa saat setelah dirinya bersepeda.
Dalam bidang wayang, nama Seno Nugroho juga tidak kalah tenar, seperti halnya Didi Kempot yang sukses menggaet kalangan anak muda untuk menikmati musik campursari. Ki Seno Nugroho mampu mengajak anak muda milenial kembali duduk di alas seadanya untuk menyaksikan pagelaran wayang semalam suntuk. Bahkan, bagi yang tidak bisa menonton secara langsung di lokasi, bisa streaming melalui akun YouTube pribadinya yaitu "Dalang Seno". Ki Seno Nugroho sempat menceritakan, bahwa kesuksesannya dalam menggaet anak muda rela untuk duduk berjam-jam adalah karena dirinya mendalang dengan bahasa yang sederhana. Penasaran dengan profil Ki Seno Nugroho? Langsung saja simak ulasannya di bawah ini.
Latar Belakang Ki Seno Nugroho
Ki Seno Nugroho lahir di Yogyakarta pada tanggal 23 Agustus 1972. Ki Seno Nugroho ini berasal dari keluarga seniman tradisional dan merupakan anak dalang populer di Yogyakarta yaitu almarhum Ki Suparman Cermowiyoto. Ki Seno Nugroho adalah seorang seniman dan dalang wayang kulit berkebangsaan Indonesia. Namanya dikenal secara luas sebagai dalang melalui pagelaran wayang kulit yang memadukan antara gagrak Surakarta dan gagrak Yogyakarta. Kekhasan lainnya yang membuat dirinya terkenal adalah saat menampilkan panakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) dengan guyonan yang spontan, kontekstual, aktual, dan sangat lucu. Selain mendalang di Indonesia, Ki Seno Nugroho juga pernah diundang untuk tampil di negara Belanda dan Belgia.
Baca Juga: Turuti Pesan Ki Seno, Tim Karawitan Bakal Iringi Pemakaman dengan Gending
Karier Ki Seno Nugroho Sebagai Dalang
Ki Seno Nugroho mulai menggeluti dunia pedalangan sejak dirinya berusia 10 tahun. Kemudian dirinya mengawali karir sebagai dalang pada usia 15 tahun, saat masih duduk di Sekolah Menengah Kesenian Yogyakarta. Kekagumannya terhadap sosok Ki Manteb Soedharsono lah yang membuat dirinya tertarik pada pedalangan dan terus menggelutinya. Hingga di akhir hayatnya, Ki Seno Nugroho belum mempunyai sanggar pedalangan sendiri, tetapi sesekali beberapa orang dari mancanegara belajar untuk mendalang padanya. Ki Seno Nugroho juga mempunyai kelompok karawitan sendiri yang diberi nama Wargo Laras dengan jumlah anggotanya kurang lebih sebanyak 50 orang.
Bahkan banyak permintaan dari penggemarnya agar Ki Seno Nugroho membuat sanggar karena anak-anak mereka ingin menjadi dalang. Ternyata hal itu belum bisa dilakukan karena padatnya jadwal pementasan Ki Seno, hingga kini dirinya telah berpulang. Meski begitu, nama Ki Seno Nugroho akan tetap abadi di hati para penggemarnya.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Baca Juga: Berpulang, Ki Seno Nugroho Baru Manggung Dua kali November Ini