Telepon Misterius di Hari Pemilihan, Minta Warga AS Tetap di Rumah

Rabu, 04 November 2020 | 09:01 WIB
Telepon Misterius di Hari Pemilihan, Minta Warga AS Tetap di Rumah
Ilustrasi telepon seluler pintar sedang digenggam pemiliknya (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Panggilan misterius dari telepon otomatis (robocall) muncul di hari pemilihan Amerika Serikat, meminta warga untuk tetap berada di rumah.

Menyadur Channel News Asia, Rabu (4/11/2020), FBI dan Kejaksaan Agung New York kini tengah melakukan penyelidikan terkait laporan serentetan telepon otomatis misterius di tengah pertarungan antara Presiden Donald Trump dan Joe Biden tersebut.

Menurut pihak Robokiller, perusahaan yang memerangi praktik robocall, mengatakan panggilan yang meminta warga AS untuk tetap berada di rumah telah muncul selama berbulan-bulan, tetapi intensitasnya meningkat pada Selasa (3/11), di hari pemilihan.

"Halo. Ini hanya panggilan percobaan. Waktunya tinggal di rumah. Tetap aman dan tetap di rumah," bunyi panggilan robocall, menurut Robokiller.

Baca Juga: Antrean Panjang Warga AS ke TPS dalam Pemilu yang Paling Memecah Belah

Wakil presiden Robokiller, Giulia Porter, mengatakan panggilan yang tidak secara eksplisit menyebutkan soal pemungutan suara ini diperkirakan telah diterima oleh ribuan atau puluhan ribu di hari pemilihan.

"Panggilan robot ini dikirim dengan volume yang sangat tinggi," ujar Porter.

Salah satu warga AS yang menerima panggilan, Janaka Stucky, mengatakan awalnya ia berpikir robocall tersebut terkait program pembatasan Covid-19.

"Pikiran pertama saya adalah itu uji coba kota untuk masalah penguncian Covid-19," kata warga Medford ini kepada Reuters.

"Semakin saya memikirkannya, ini benar-benar terasa aneh, mungkin seperti, upaya penindasan pemilih," katanya.

Baca Juga: Pemilu AS: Bagaimana Kalau Tidak Ada yang Menang di Malam Pemilihan?

Panggilan otomatis yang menyerukan warga untuk tetap di rumah juga dilaporkan muncul di sejumlah negara bagian termasuk Florida dan Iowa.

Pejabat AS di Michigan, mengatakan mereka memiliki laporan sejumlah robocall terpisah yang mendesak warga Afro-Amerika di kota Flint, untuk memilih besok lantaran adanya antrean mengular.

"Jelas ini salah dan upaya untuk menekan pemungutan suara. Jangan tertipu," cuti Jaksa Agung Michigan Dana Nessel lewat Twitter.

Pejabat senior Departemen Keamanan Dalam Negeri AS, Christopher Krebs mengatakan robocall tersebut berkemungkinan merupakan cara untuk mengintimidasi pemilih.

"Kami belum keluar dari masalah," kata salah satu juru bicara pemerintah terkemuka dalam keamanan pemilu tersebut.

"Hari ini dalam arti tertentu adalah paruh waktu. Mungkin ada acara atau aktivitas atau upaya lain untuk mengganggu atau merusak kepercayaan dalam pemilu," katanya pada Selasa, dikutip dari Reuters.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI