Bakar Gereja Bersejarah agar Terkenal, Anggota Band Metal Dibui 25 Tahun

Rabu, 04 November 2020 | 08:34 WIB
Bakar Gereja Bersejarah agar Terkenal, Anggota Band Metal Dibui 25 Tahun
Ilustrasi api (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria di Amerika Serikat dijatuhi hukuman 25 tahun penjara setelah nekat membakar gereja bersejarah agar terkenal di dunia musik.

Menyadur BBC, Rabu (4/11/2020), Holden Matthews membakar tiga gereja di negara bagian Lousiana yang bersejarah warga Afro-Amerika pada 2019 lalu.

Pria berusia 23 tahun itu membakar Gereja Baptis St Mary di Port Barre, Gereja Baptis Union dan Gereja Baptis Mount Pleasant di Opelousas antara 26 Maret hingga 4 April.

Matthews yang merupakan musisi metal, mengaku membakar gereja demi mendapatkan popularitas lebih di lingkungan musiknya.

Baca Juga: Rumitnya Electoral College, Penentu Pemenang Presiden Amerika Serikat

Setelah melancarkan aksinya, putra wakil polisi kota setempat itu mengunggah foto dan video di Facebook terkait dua gereja pertama yang ia bakar.

Holden Matthews, anggota band metal Vodka Vultures. (BBC/ LAFIREMARSHAL)
Holden Matthews, anggota band metal Vodka Vultures. (BBC/ LAFIREMARSHAL)

Ketiga bangunan tempat ibadah itu disebutkan rata dengan tanah setelah dilalap si jago merah.

Kendati demikian, tak ada korban jiwa dilaporkan karena gereja disulut api saat malam hari.

Selama di persidangan, hakim menyatakan aksi Matthews tidak didasari motif rasial. Namun, aksinya ini menghidupkan ingatakn tentang "masa gelap dalam sejarah."

Yakni, terkait supremasi warga kulit putih yang melakukan penyerangan terhadap gereja-gereja warga Afro-Amerika selama era hak-hak sipil Amerika.

Baca Juga: Pemilu AS dari Kacamata Orang Indonesia di Negeri Paman Sam

Pengadilan lantas menyatakan pemuda bersalah atas tiga tuduhan pembakaran gedung-gedung keagamaan dan satu dakwaan tentang penggunaan api untuk kejahatan federal.

Selain hukuman kurungan, Matthews juga diperintahkan unutk membayar USD 2,7 juta atau sekitar Rp 39,3 miliar sebagai biaya ganti rugi.

"(Matthews) harus mengirimkan pesan yang jelas bahwa ada harga tinggi yang harus dibayar untuk jenis aksi perusakan dan kekerasan ini," kata pengacara AS Alexander Van Hook.

Kepada majelis hakim, Matthews yang tergabung dalam band bernama Vodka Vultures ini mengatakan, berniat meniru pembakaran gereja yang dilakukan penggemar musik black metal di Norwegia pada 1990-an.

Selama periode 1990-an, sedikitnya 50 gereja Kristen di Norwegia diserang oleh pelaku pembakaran yang menyatakan atas nama "black metal", subgenre musik heavy metal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI