Rocky: Demi Omnibus, PDIP Tidur Sekamar dengan Golkar lalu Mimpi Soekarno

Rabu, 04 November 2020 | 07:26 WIB
Rocky: Demi Omnibus, PDIP Tidur Sekamar dengan Golkar lalu Mimpi Soekarno
Rocky Gerung berdiskusi dengan Fadli Zon. (YouTube/Fadli Zon Official)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung berkomentar soal keterlibatan PDIP dan Golkar dalam pembahasan Omnibus Law yang menurutnya menciderai pemikiran Soekarno.

Dilansir Suara.com dari tayangan YouTube Fadli Zon Official, Rocky berdiskusi dengan Fadli tentang dua partai yang kini bekerja sama dalam penyusunan Omnibus Law, yakni PDIP dan Golkar.

Menurut Rocky, PDIP justru melaksanakan apa yang ditentang Soekarno kala Belanda masih menjajah Indonesia.

"PDIP sekarang justru pro apa yang dicerca oleh Bung Karno tahun 1930, yaitu eksploitasi manusia, yang sebetulnya membuat Indonesia tidak bisa keluar dari kungkungan penjajahan Belanda," ujar Rocky.

Baca Juga: Korban Penggusuran Proyek Tol Jokowi Jurumudi Kecewa, Mediasi Ditunda

Eksploitasi manusia itu, menurut Rocky, ditunjukkan dalam bentuk Omnibus Law.

"Sekarang eksploitasi itu ada di Omnibus Law yang disponsori oleh PDIP kan? Itu kalau Bung Karno masih hidup mungkin dia caci maki juga ini partai kan," kata dia.

Rocky lantas menyinggung dua partai yang sebelumnya punya beda ideologi tapi kini bekerja sama untuk menghasilkan Omnibus Law.

"Karena dari segi ideologi, bagaimana mungkin Golkar bersekutu dengan PDIP menghasilkan UU yang sangat pragmatis dan anti kesetaraan sosial."

"Kalau Golkar oke lah karena dia tumbuh di dalam peradaban trickle down effect. Tapi ide yang lebih kerakyatan kan mestinya ada dalam PDIP kan."

Baca Juga: Diduga Seorang Penipu, Wanita Ini Ngaku Fatmawati Istri Bung Karno

"Sekarang PDIP tidur sekamar dengan Golkar karena alasan pragmatisme tadi, lalu Bung Karno dipakai mimpi bersama," tukas Rocky.

Dalam diskusinya bersama Fadli Zon itu pula, Rocky menjelaskan bahwa Soekarno kini dikenal sebagai sebuah klan karena situasi politik saat ini.

"Soekarno kita ingat sebagai sebuah pikiran, sekarang kita tinggal mengenal sebagai nama sebuah keluarga. Kan ajaib begitu," ujar dia membuat Fadli Zon terkekeh.

Ia menyebut ada kekuatan dari Soekarno yang dilenyapkan PDIP sekarang.

"Kalau saya lihat PDIP, iya tentu saja PDIP ideologinya Soekarno, tapi Soekarno yang ditenggelamkan di dalam masa lalunya, bukan Soekarno yang diangkat untuk menerangkan global politics. Bung Karno orang yang paling paham politik global," jelas Rocky.

"Dan memainkannya," imbuh Fadli mengamini penjelasan Rocky Gerung.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI