Presiden Macron Disuruh Politikus PKS Minta Maaf Sekarang Juga

Siswanto Suara.Com
Selasa, 03 November 2020 | 23:58 WIB
Presiden Macron Disuruh Politikus PKS Minta Maaf Sekarang Juga
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara di depan Basilika Notre-Dame de l'Assomption di Nice, tempat tiga orang dibunuh oleh orang yang diduga teroris pada Kamis pagi waktu setempat (29/10/2020). [AFP/Eric Gaillard]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera  Imam Budi Hartono mendesak Presiden Prancis Emmanuel Macron segera meminta maaf kepada umat muslim atas pernyataan Macron yang dinilai menghina.

"Kita sebagai muslim merasa tersinggung, apalagi kita sedang merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW," kata Imam Budi Hartono, Selasa (3/11/2020).

Dia mengatakan jangankan Nabi Muhammad SAW yang dihina, ulama saja jika dihina umat akan tersinggung.

"Jadi saling menghormati itu lebih baik. Tokoh agama siapa pun pasti umatnya akan marah jika ada yang menghina," ujar Imam.

Baca Juga: Ramai Seruan Boikot Produk Prancis, Danone Indonesia "Pasang Badan"

Menurut dia Nabi Muhammad SAW wajib dibela jika dihina. Imam mengatakan seharusnya Macron mengurus permasalahan lain, seperti COVID-19.

"Tidak layaklah seorang presiden menghinakan nabi," kata dia.

Ia meminta Macron segera meminta maaf kepada umat muslim seluruh dunia.

"Kita sama-sama mengecam pernyataan Presiden Prancis dan meminta presiden tersebut meminta maaf kepada umat muslim," kata Imam.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu sudah membuat surat terbuka kepada Presiden Prancis yang disampaikan ke Kedutaan Prancis di Jakarta.

Baca Juga: Presiden Macron: Saya Menghormati Umat Muslim, Kami Melawan Islam Radikal

"Kita doakan ada perubahan sikap Presiden Prancis tersebut sadar dan hal ini tidak baik, saling menghormati lebih bagus," ujarnya.

Imam mendukung unjuk rasa yang dilakukan umat muslim Indonesia ke Dubes Prancis di Jakarta.  Selain itu, Imam juga mendukung aksi memboikot produk Prancis.

"Seruan kita boikot produk Prancis, pakai produk Indonesia atau pun sebagai warga Depok pakailah produk lokal Depok," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI