Trump Berusaha Raih Komunitas Kulit Hitam, Biden Kampanye di Korea Selatan

SiswantoBBC Suara.Com
Selasa, 03 November 2020 | 21:42 WIB
Trump Berusaha Raih Komunitas Kulit Hitam, Biden Kampanye di Korea Selatan
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam beberapa hari menjelang hari pemilihan presiden AS, kubu Trump berusaha mendapatkan suara komunitas kulit hitam, sementara Joe Biden merayu Korea Selatan.

Lil Wayne, seorang penyanyi rap tersohor, bertemu dengan Donald Trump untuk membicarakan tentang Platinum Plan, rencana pemerintahan Trump bagi komunitas kulit hitam. Ia berkata sang presiden "mendengarkan."

https://twitter.com/LilTunechi/status/1321941986174226432?s=20

Baru saja mengadakan pertemuan dengan @realdonaldtrump di samping apa yang telah ia lakukan sejauh ini dengan reformasi [peradilan] pidana, Platinum Plan akan memberi komunitas [kulit hitam] rasa kepemilikan yang nyata. Ia mendengarkan apa yang kami katakan hari ini dan meyakinkan ia akan dan bisa melakukannya.

Baca Juga: Antrean Panjang Warga AS ke TPS dalam Pemilu yang Paling Memecah Belah

Twit tersebut dianggap sebagai bentuk dukungan dan memicu reaksi negatif.

Reporter BBC News Cache McClay menjelaskan bagaimana pemahaman tentang keragaman suara warga kulit hitam penting bagi semua pihak:

Beberapa orang dari kelompok konservatif memandang dukungan dari segelintir rapper kulit hitam sebagai tanda perubahan, tapi Ice Cube, yang juga mendukung Platinum Plan, tidak banyak berkomentar soal politik dan 50 Cent menarik kembali "dukungan"-nya untuk Trump.

Jadi jika partai Republik menginginkan lebih dari 8% suara kulit hitam yang mereka dapatkan pada 2016, mereka harus berbuat lebih dari menyenangkan segelintir selebritas kulit hitam (beberapa orang menganggap mereka tidak mewakili publik).

Beberapa perempuan kulit hitam mengikuti perdebatan ini di media sosial. Banyak yang merasa bahwa mereka secara historis memikul beban berat dalam hal mobilisasi dan memberi suara.

Baca Juga: Electoral College: Penentu Presiden Terpilih Amerika Serikat

Setelah dukungan Ice Cube pada Platinum Plan, seorang sarjana menulis "Pria kulit hitam menghancurkan hati saya dengan mendukung Cube-sekaligus-Trump."

Beberapa orang lain berpendapat bahwa suara pria kulit hitam ternama yang berpandangan liberal tidak mendapatkan perhatian yang sama, dan suara pria kulit hitam biasa tidak didengar sama sekali.

Demografi jelas berubah dan kita bisa melihat sedikit lebih banyak dukungan untuk Trump di antara anak muda dari kelompok minoritas, menurut riset terbaru.

Lil Wayne juga membuat kontroversi sebelum pilpres tahun lalu, ketika ia mengatakan bahwa menjadi "anak muda, hitam, [dan] kaya" menunjukkan bahwa nyawa warga kulit hitam memang berharga.

Pelajarannya? Reaksi negatif selalu muncul ketika selebritas menggunakan platform mereka untuk berbicara kepada "basis suara kulit hitam," padahal banyak orang dalam komunitas merasa suara mereka tidak berarti dan suara kulith hitam sendiri tidak seragam. Setiap partai bisa belajar dari ini.


'Kampanye' Joe Biden mencapai Korea Selatan

Joe Biden membuat tulisan opini, atau op-ed, untuk kantor berita Yonhap. Ini sedikit mengejutkan - barangkali yang pertama bagi kandidat presiden AS - tapi tulisan opini Biden mungkin terbukti sebagai langkah kampanye yang cerdik, menurut koresponden BBC News di Seoul, Laura Bicker, yang juga meliput pemilihan presiden 2016.

"Kata-kata itu penting dan kata-kata seorang presiden lebih penting lagi," tulis Biden. Ini bertolak belakang dengan Donald Trump yang telah meminta Seoul membayar lebih untuk ongkos pasukan AS yang berjaga di sana (dan bahkan dilaporkan menyebut orang-orang Korsel "sangat buruk" pada satu pesta makan malam).

Tulisan opini Biden, kata Laura Bicker, menyinggung kebijakan luar negeri. Biden berkata ia akan berusaha "menjaga perdamaian" dan tidak akan membuat ancaman sembrono untuk menarik pasukan.

Nama Kim Jong-un tidak disebut, tetapi Biden berkata ia akan mengusahakan "denuklirisasi semenanjung Korea."

Biden menunjukkan bahwa ia perayu yang cukup andal, menutup tulisannya dengan "Katchi Kapshida," bahasa Korea untuk "kita bekerja bersama" serta slogan untuk pasukan AS dan Korea Selatan. Ada sekitar 1,8 juta warga Korea-Amerika, jadi bukan basis suara terbesar di antara warga Asia-Amerika.

Bidan tidak membuat referensi K-Pop, namun akan sadar akan meningkatnya pengaruh budaya Korea. Meski demikian, sekadar berusaha merangkul audiens Korea merupakan sanjungan yang sudah lama tidak mereka rasakan dari Washington.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI