Suara.com - Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menceritakan saat dirinya masuk ke dalam lingkup Istana hingga membuat namanya muncul ke publik.
Refly mengakui bahwa namanya mulai menjadi pembicaraan ketika Pilpres 2014 berlangsung. Kala itu ia diminta untuk memberikan pendapatnya soal situasi politik pasca Pilpres.
"Pada waktu 2014 kita kan tahu Jokowi sama Prabowo, mereka yang mengamati politik Indonesia rasanya kalau head to head Jokowi dan Prabowo, masak sih saya pilih Prabowo?" kata Refly dilansir dari tayangan YouTube Akbar Faizal Uncensored, Selasa (3/11/2020).
Ia menjelaskan bahwa popularitas Jokowi saat itu lebihmenarik perhatian dibanding Prabowo.
"Pasti secara traditionally saya akan punya preferensi ke Jokowi, karena Jokowi orang baru, tidak ada beban masa lalu. Prabowo banyak catatan-catatan," jelas Refly.
Namun ia menegaskan bahwa dirinya tak pernah menjadi pendukung Jokowi secara langsung. Ia juga membantah jika pernah tergabung dalam tim sukses pemenangan Jokowi.
"Tapi saya tidak pernah menjadi tim sukses. Sama sekali enggak ada nama saya sebagai tim sukses," tukas Refly.
Lebih lanjut, ia menjelaskan jika namanya terangkat ketika memberikan pendapatnya soal situasi politik setelah pemilihan umum.
"Nama saya itu terangkat ketika ada sengketa di MK," lanjutnya.
Baca Juga: Diperiksa Polisi Hari Ini soal Gus Nur Hina NU, Refly: Insya Allah Datang
Refly menceritakan jika saat itu kubu Prabowo tengah ramai mengajukan laporan ke MK atas hasil pemilu.