ISIS Serang Universitas Kabul, 22 Orang Tewas dan Puluhan Luka

Selasa, 03 November 2020 | 07:33 WIB
ISIS Serang Universitas Kabul, 22 Orang Tewas dan Puluhan Luka
Para mahasiswa mencoba melarikan diri dari lokasi penembakan di Universitas Kabul. (BBC)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekelompok orang bersenjata dari ISIS menyerang Universitas Kabul pada Senin (2/11/2020), mengakibatkan 22 orang tewas dan 22 lainnya luka.

Menyadur The Guardian, serangan terjadi saat universitas menjadi tuan rumah pameran buku yang dihadiri oleh duta besar Iran untuk Afghanistan.

Para penyerang melakukan penyanderaan dan bertempur dengan Pasukan Keamanan Aghanistan selama lebih dari lima jam.

Tiga orang disebutkan menembak mati sejumlah mahasiswa yang berada di ruang kelas dan melepaskan peluru ke arah mahasiswa yang berupaya melarikan diri.

Baca Juga: Budiman Sudjatmiko Sebut Tokoh Ini Layak Jadi Pembela Muslim di Prancis

Pihak berwenang mengatakan orang-orang bersenjata itu telah tewas ditembak pasukan keamanan Afghanistan.

Pihak ISIS pada Senin malam, mengatakan bertanggung jawab atas serangan di fasilitas pendidikan itu.

"(Serangan) menargetkan pertemuan kelulusan untuk hakim dan penyelidik dari pemerintah Afghanistan yang murtad," kata ISIS.

Pemerintah Afghanistan menyatakan Selasa (3/11) sebagai hari berkabung nasional atas serangan tersebut.

Aksi penembakan diawali dengan ledakan di gerbang universitas tepat setelah pukul 11.00 pagi, mengakibatkan ratusan mahasiswa melarikan diri. Namun, tak sedikit yang terjebak di dalam gedung.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Fadli Zon Akan Jemput WNI Eks ISIS Sendiri?

Foto yang dibagikan oleh seorang pejabat senior pemerintahan menunjukkan sejumlah mahasiswa tewas terbaring di ruang kelas.

Salah satu mahasiswa Univeristas Kabul, Ahmad Samin, mengatakan dia melihat orang-orang yang menenteng pistol dan senapan serbu Kalashnikov menembaki sekitar kawasan timur kampus tempat fakultas hukum dan jurnalisme berada.

"Kami begitu ketakutan dan berpikir ini bisa jadi hari terakhir dalam hidup kami. Anak laki-laki dan perempuan berteriak, berdoa dan menangis minta tolong," kata saksi lain, Fraidoon Ahmadi dikutip BBC dari AFP.

Saksi lain, Fathullah Moradi, mengatakan kepada Reuters bahwa penyerang menembaki setiap mahasiswa yang mereka lihat dan "bahkan menembaki mahasiswa yang melarikan diri."

ISIS sebelumnya menargetkan pusat-pusat pendidikan di Afghanistan, termasuk serangan di luar pusat pendidikan di Kabul Oktober lalu yang menewaskan 24 orang.

Kelompok militan itu juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di depan Universitas Kabul pada 2018 lalu yang berujung pada tewasnya puluhan orang.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, dalam pernyataan yang dikeluarkan istana, mengatakan pihak berwenang akan "melakukan balas dendam atas serangan tidak masuk akal tersebut."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI