Paus Fransiskus Mengutuk Pengunjuk Rasa Anti-Lockdown

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 03 November 2020 | 06:03 WIB
Paus Fransiskus Mengutuk Pengunjuk Rasa Anti-Lockdown
Paus Fransiskus yang mengenakan masker menghadiri upacara perdamaian dengan perwakilan dari berbagai agama di Alun-alun Campidoglio di Roma pada 20 Oktober 2020 [AFP/Andreas Solaro].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Paus Fransiskus mengkritik pengunjuk rasa anti-lockdown dan mereka yang mengeluh tentang langkah-langkah pembatasan selama pandemi virus corona, serta menuduh mereka egois.

Paus mengatakan, akhir-akhir ini semakin banyak dari mereka yang hanya memikirkan diri mereka sendiri dan berpendapat harus ada perubahan.

Itu terjadi ketika ratusan pengunjuk rasa di Italia dan Spanyol bentrok dengan polisi pada Jumat lalu, atas langkah-langkah baru virus corona untuk mengekang penyebaran virus di tengah meningkatnya gelombang kedua infeksi.

Paus mengatakan, masih ada harapan karena ada yang justru bertanggung jawab terhadap orang lain dan mencari solusi agar tidak ada yang tertinggal.

Baca Juga: Aksi Tolak Lockdown di Italia Ricuh, Demonstran dan Polisi Terlibat Bentrok

Dia berargumen bahwa pandemi telah membawa model organisasi dan pembangunan ke dalam 'krisis' dan mengklaim telah mengungkap 'banyak ketidakadilan, kesunyian yang mengganggu, serta kegagalan sosial dan kesehatan'.

Menurutnya, negara-negara yang berusaha menyelamatkan ekonomi mereka berisiko lupa bahwa pembangunan yang otentik harus mempromosikan semua orang dan manusia secara keseluruhan.

"Kami tidak keluar dari krisis yang sama, kami bisa menjadi lebih baik atau lebih buruk, tetapi tidak pernah sama," kata Paus kepada Politika dilansir laman Dailymail, Selasa (3/11/2020).

Lelaki berusia 83 tahun itu mengutuk pengunjuk rasa anti-lockdown.

"Di sisi lain, kami mengalami peningkatan jumlah orang yang tanpa ampun mengambil keuntungan dari kemalangan orang lain, mereka yang hanya memikirkan diri mereka sendiri, yang memprotes atau mengeluh tentang tindakan pembatasan tertentu, tidak mampu menerima bahwa tidak semua orang memiliki kemampuan dan sumber daya yang sama untuk menghadapi pandemi. Kami butuh perubahan," jelas Paus.

Baca Juga: Paus Fransiskus Dikritik Gegara Jarang Pakai Masker saat Pertemuan

"Pandemi membawa model organisasi dan perkembangan kita ke dalam krisis; itu telah mengungkap banyak ketidakadilan, kesunyian yang mengganggu dan kegagalan sosial dan kesehatan, menyebabkan sejumlah besar saudara kita mengalami proses pengucilan dan degradasi sosial," tutup Paus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI