Pemilu AS: Trump dan Biden Berusaha Raih Suara Pemilih di Swing States

SiswantoBBC Suara.Com
Senin, 02 November 2020 | 20:39 WIB
Pemilu AS: Trump dan Biden Berusaha Raih Suara Pemilih di Swing States
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Donald Trump dan Joe Biden melakukan kampanye di sejumlah negara bagian pada hari Minggu (01/11) saat pemilihan AS memasuki tahap penutupan.

Presiden Trump mengunjungi lima negara bagian battleground states (dengan massa mengambang), sementara penantangnya, Biden, berbicara di sebuah acara kampanye di Pennsylvania.

Kandidat Demokrat unggul dalam survei nasional jelang pemilihan umum hari Selasa (03/11).

Namun, di sejumlah negara bagian, perolehan suara kedua kandidat diprediksi berbeda tipis.

Baca Juga: Pemilu Amerika: Kalah atau Menang, Trump Telah Mengubah Dunia

Lebih dari 90 juta orang telah memberikan suara mereka pada pemungutan suara awal. Ini adalah jumlah pemilih tertinggi dalam satu abad terakhir.

Pemilihan ini dilakukan di tengah pandemi virus corona, dan AS telah mencatat lebih banyak kasus dan kematian daripada negara lain di seluruh dunia.

AS melaporkan lebih dari 99.000 infeksi pada hari Sabtu (31/10).

Pakar virus terkemuka Anthony Fauci mengkritik tajam penanganan pandemi oleh pemerintahan Trump, komentar yang mendapat teguran dari Gedung Putih pada hari Minggu (01/11).

Trump berkampanye di lima negara bagian

Baca Juga: Terakhir Kampanye: Donald Trump Kerahkan Keluarga, Joe Biden Ditemani Obama

Presiden dari Partai Republik ini memiliki jadwal yang sangat padat pada hari Minggu (01/11).

Dia mengadakan rapat umum di Iowa, Michigan, North Carolina dan Georgia, kemudian Florida - semua negara bagian yang menurut jajak pendapat menunjukkan persaingan sengit antara kedua calon.

Berbicara di Washington, sebuah kota di Michigan di utara Detroit, Trump mengatakan kepada para pendukungnya bahwa di bawah kepemimpinannya "ekonomi tumbuh pada tingkat tercepat yang pernah tercatat".

Dia memperkirakan dia akan menang di negara bagian itu lagi seperti pada 2016 dan mengatakan bahwa negara bagian yang terkenal dengan manufaktur mobilnya "tidak memiliki pabrik mobil empat tahun lalu" ketika dia terpilih.

"Kami mengembalikan industri mobil Anda. Industri mobil Anda sebelumnya sudah selesai, Anda tidak akan punya apa-apa lagi [saat itu]," katanya.

Pada rapat umum berikutnya di Dubuque, Iowa - diikuti oleh putrinya Ivanka dan ajudannya Hope Hicks - Trump menjanjikan perbatasan yang aman dan hakim yang lebih konservatif di pengadilan.

Mengatasi Covid-19, dia mengatakan kepada para pendukung bahwa mereka memiliki pilihan antara "karantina wilayah Biden yang mematikan" atau "vaksin yang aman untuk mengakhiri pandemi".

Komentarnya muncul setelah Dr Fauci, kepala Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, mengatakan kepada surat kabar Washington Post bahwa AS "akan mengalami kesulitan parah" dalam beberapa bulan mendatang.

"Semua bintang berjajar di tempat yang salah saat Anda memasuki musim gugur dan musim dingin, dengan orang-orang berkumpul di dalam ruangan," katanya kepada surat kabar itu.

Biden "menganggap serius perspektif kesehatan masyarakat", sementara Presiden Trump memiliki perspektif yang berbeda dan berfokus pada "ekonomi dan membuka kembali negara", tambahnya.

Juru bicara Gedung Putih Judd Deere mengatakan pada hari Minggu bahwa komentar Dr Fauci "tidak dapat diterima".

Ia mengatakan bahwa Fauci memilih "untuk mengkritik Presiden di media dan membuat kecenderungan politiknya terbuka dengan memuji lawan Presiden".

Biden berkampanye di Pennsylvania

Sementara itu Biden, penantang dari Demokrat dan mantan wakil presiden, menuju ke Pennsylvania, tempat kelahirannya dan negara bagian penting lainnya dalam pemilihan.

Trump menang tipis di sana pada tahun 2016 tetapi jajak pendapat menunjukkan bahwa Biden sedikit unggul tahun ini.

Pada rapat umum di Philadelphia, Biden berpidato di depan komunitas kulit hitam di kota itu, bersumpah untuk membahas "rasialisme sistemik" di AS dan menyerang penanganan pandemi oleh presiden - sesuatu yang secara tidak proporsional memengaruhi orang Afrika-Amerika.

"Cara dia menanganinya hampir seperti kriminal," katanya. "Ini adalah peristiwa dengan korban yang massal di komunitas kulit hitam yang sama sekali tidak perlu."

Sebelumnya pada hari itu, Biden juga mendekati pemilih Latin dengan tweet dalam bahasa Spanyol. Ia berbicara tentang pemisahan keluarga migran di perbatasan dan tanggapannya terhadap Badai Maria yang melanda Puerto Rico.

"Presiden Trump telah menyerang martabat keluarga Latin berkali-kali," bunyi tweet itu. "Ini akan berakhir saat saya menjadi presiden."

Biden juga merujuk laporan oleh situs berita Axios yang mengatakan presiden akan mengumumkan kemenangan pada Selasa malam jika ia "tampak unggul".

"Presiden tidak akan mencuri pemilu ini," kata Biden kepada wartawan.

Kandidat dari Partai Demokrat itu juga mengkritik Trump karena menyemangati para pendukungnya setelah beberapa dari mereka memaksa bus kampanye Biden untuk berhenti di jalan raya Texas, kejadian yang tengah diinvestigasi FBI.

Presiden mencuit pada hari Minggu bahwa menurutnya, "para patriot ini tidak melakukan kesalahan."

Trump membantah laporan Axios, tetapi mengatakan kepada wartawan sebelum kampanye di North Carolina bahwa penghitungan suara setelah hari pemilihan adalah "hal yang mengerikan".

"Menurut saya tidak adil kita harus menunggu lama setelah pemilu," katanya.

Biden mengatakan dia dan pasangannya Kamala Harris akan "menyebar" ke "keempat penjuru" Pennsylvania pada hari Senin, diikuti bintang pop Lady Gaga dan John Legend.

Pada hari Minggu, Harris berkampanye di Georgia, negara bagian lain yang dimenangkan Trump pada 2016, tetapi coba dimenangkan oleh Partai Demokrat tahun ini.

"Ini bukan waktunya untuk menyerah," katanya kepada orang banyak di Gwinnett County. "Semuanya dipertaruhkan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI