Kecam Presiden Prancis, Haikal: Keong Racun Berani-beraninya Hina Nabi

Senin, 02 November 2020 | 14:37 WIB
Kecam Presiden Prancis, Haikal: Keong Racun Berani-beraninya Hina Nabi
Juru Bicara PA 212, Ustaz Haikal Hassan, turut memberikan orasinya dalam Aksi Bela Nabi 211 di dekat Gedung Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara PA 212, Ustaz Haikal Hassan, menyebut Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menghina Islam.

Haikal kemudian memberikan orasinya dalam Aksi Bela Nabi 211 di dekat Gedung Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020).

Haikal dalam orasinya mengatakan, sempat heran mengapa Presiden Prancis berani menghina nabi Muhammad SAW. Padahal, penghulu, pembunuh hingga mantan Presiden Amerika Serikat saja tak pernah melakukan penghinaan terhadap nabi.

"Pembunuh enggak pernah kecam rasulullah, Ronal Reagen Presiden Amerika enggak pernah kecam rasulullah, ini keong racun (Emmanuel Macron) satu berani-beraninya," kata Haikal dalam orasinya di lokasi, Senin (2/11/2020).

Baca Juga: Protes Emmanuel Macron, Sejumlah Ormas Islam Surabaya Serbu Konjen Prancis

Menurutnya, ia dan pihaknya tidak akan pernah mundur memprotes dan mengecam hingga Presiden Macron menyampaikan permohonan maaf atas ucapannya yang dianggap menghina.

"Ada orang di Australi bilang jangan marah dong itu kan bukan nabi. Besok kita gambar pake muka dia gambar babi tulis namanya marah apa tidak? Mari jangan pernah kendor terus bela nabi," tandasnya.

Aksi Bela Nabi 211 sendiri diawali dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Orasi demi orasi disampaikan.

Sebelum melakukan aksi, massa juga lebih dulu menggelar salat zuhur berjamaah.

Aksi tersebut untuk mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina Islam dan Nabi Muhammad.

Baca Juga: FPI Kasih Gelar Presiden Macron Syarrul Bariyyah, Makhluk Paling Buruk

Kecaman itu salah satunya berupa pemboikotan terhadap produk dari Prancis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI