Djamari Chaniago Sebut Moge Keroyok TNI Masalah Kecil, Dituntut Minta Maaf

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 02 November 2020 | 14:33 WIB
Djamari Chaniago Sebut Moge Keroyok TNI Masalah Kecil, Dituntut Minta Maaf
Letnan Jenderal Purnawirawan Djamari Chaniago, saat diwawancarai sejumlah wartawan di Hotel Novotel, Bukittinggi, Sumbar, soal pengeroyokan anggota moge terhadap prajurit TNI. [Facebook]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Letnan Jenderal Purnawirawan Djamari Chaniago, mantan Kasum TNI, mendapat kecaman akibat komentarnya mengenai pengeroyokan dua personel militer oleh anggota Harley Owners Group Siliwangi Bandung Chapter alias HOG SBC di Bukittinggi, Sumatera Barat, Sabtu (31/10) akhir pekan lalu.

Djamari, yang merupakan pemimpin rombongan geng moge tersebut, sempat memberikan pernyataan menganggap kasus pengeroyokan tersebut sebagai masalah kecil.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane, Senin (2/11/2020), mendesak Djamari meminta maaf atas pernyataannya tersebut.

"Letjen (Purn) Djamari Chaniago harus mencabut pernyataannya, yang menganggap kasus pengeroyokan oleh anggota moge yang dipimpinnya terhadap dua prajurit TNI sebagai masalah kecil," kata Neta S Pane.

Baca Juga: Profil Djamari Chaniago, Jenderal di Balik Klub Moge Gebuki TNI

Pengendara moge tersangka pengeroyok prajurit TNI. (Foto: via Terkini.id)
Pengendara moge tersangka pengeroyok prajurit TNI. (Foto: via Terkini.id)

Menurutnya, pernyataan Djamari tersebut tidak mendidik publik agar patuh terhadap penegak hukum.

Sebaliknya, pernyataan Djamari justru merugikan dirinya sendiri sebagai purnawirawan yang seharusnya tetap menjunjung tinggi kehormatan TNI.

Seharusnya, kata Neta, Djamari sebagai pemimpin rombongan moge, meminta maaf kepada publik lantaran anggotanya berbuat sewenang-wenang, "Tidak hanya kepada masyarakat umum pengguna jalan, tapi juga kepada anggota TNI yang dikeroyok."

Tak hanya itu, Neta juga menilai Djamari seharusnya memperingatkan agar anggota klub motornya tidak arogan serta ugal-ugalan di jalanan sehingga memicu kebencian masyarakat.

"Jadi, kami berharap Djamari sebagai purnawirawan mau berjiwa besar mencabut ucapannnya itu dan meminta maaf kepada publik, khususnya kepada dua prajurit TNI yang sedang terbaring di rumah sakit akibat pengeroyokan," kata Neta.

Baca Juga: Terungkap! Djamari Chaniago, Jenderal di Balik Klub Moge Gebuki TNI

Sebelumnya diberitakan, Djamari Chaniago menyatakan kasus pengeroyokan rombongan mogenya terhadap dua anggota TNI bukan persoalan besar.

Hal tersebut diketahui setelah video wawancaranya beredar viral di media-media sosial.

Neta S Pane (Facebook @netaspane)
Neta S Pane (Facebook @netaspane)

Saat diwawancara sejumlah wartawan di Hotel Novotel, Sumbar, Djamari mengatakan "Ah enggak apa-apa, orang naik motor terus ini aja, padat sekali, begitu. Jatuh, mungkin begitu kan," kata dia.

Ia menjelaskan, HOG SBC menggear touring dari Bandung Jawa Barat ke Aceh. Terdapat 19 orang yang ikut rombongan.

Djamari menegaskan, keributan yang terjadi sudah terselesaikan. "Ya sudah selesai, jangan kau tanya lagi soal itu. Enggak ada apa-apa. Kita sudah kumpul, ada Pak Dandim, Pak Subdenpom. Sudah damai, itu saja, kesalahan pahaman," kata dia.

Djamari Chaniago (wikipedia)
Djamari Chaniago (wikipedia)

Sementara soal video viral anggota klub motornya mengeroyok dua anggota TNI, Djamari menuturkan, "BIasa itu, apa saja persoalan kecil kan bisa jadi besar."

Untuk diketahui, hingga kekinian, polisi sudah menetapkan lima anggota HOG SBC sebagai tersangka pengeroyokan dua prajurit TNI.

Kelima tersangka adalah B yang masih berusia 18 tahun,  HS alias A (48), JAD alias D (26), MS (49), serta TTR alias TTG (33). Mereka masih ditahan di Mapolres Bukittinggi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI