Polisi Petakan Kawasan Rawan Begal Pesepeda, Termasuk di Depan Kantor Anies

Senin, 02 November 2020 | 14:28 WIB
Polisi Petakan Kawasan Rawan Begal Pesepeda, Termasuk di Depan Kantor Anies
Pesepeda melintasi jalur sepeda di Jalan MH. Thamrin, Jakarta, Minggu (19/7/2020). [ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polda Metro Jaya telah memetakan kawasan rawan begal pesepeda di wilayah Jakarta. Pesepeda diimbau untuk tidak bersepeda di kawasan tersebut sendirian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan pemetaan kawasan rawan begal pesepeda dilakukan oleh jajaran polres di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Beberapa kawasan rawan begal pesepeda di antaranya Jalan Jenderal Sudirman, M. H. Thamrin, dan Jalan Medan Merdeka.

"Masing-masing polres punya mapping masing-masing ya. Kalau secara umum di Jakarta ini kan Thamrin, Sudirman sampai dengan Merdeka Barat dan (Medan Merdeka) Selatan sampai di Stasiun Kota sana," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Untuk diketahui, jalan Medan Merdeka Selatan meruapakan depan Balai Kota DKI, kantor Gubernur Anies Baswedan.

Baca Juga: Polisi di Bulukumba Sosialisasi Pencegahan Covid-19 ke Rumah Warga

Sebagai langkah untuk mengantisipasi maraknya aksi begal pesepeda, Yusri menyampaikan bahwa Polda Metro Jaya juga telah membentuk tim khusus.

Dalam pelaksanaannya Polda Metro Jaya dibantu oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Kodam Jaya.

"Kami melakukan patroli di tempat-tempat yang sudah kita petakan mana daerah-daerah yang dianggap rawan terjadi pembegalan sepeda. Terus ada yang pakai seragam melakukan penjagaan baik dari kepolisian dan Dishub, yang pakaian preman juga sama diturunkan untuk memantau," katanya.

Belasan Laporan

Yusri mengatakan sejauh ini pihaknya telah menerima 14 kasus begal sepeda. Dari belasan kasus tersebut, tujuh pelaku di antaranya telah terungkap.

Baca Juga: Polisi Klaim Identifikasi Pelaku Begal Sepeda Kolonel Marinir Pangestu

Berdasar keterangan para tersangka yang tertangkap, mereka ada yang mengaku telah melakukan aksi begal pesepeda sebanyak lima kali. Bahkan, ada pula yang mengaku telah beraksi sebanyak tujuh kali.

"Tiap pelaku ditanya pasti dijawab sudah tujuh kali ada yang lima kali. Jadi kalau dihitung harusnya LP (Laporan Polisi) nya sudah banyak, tapi ternyata baru 14. Banyak korban-korban yang tidak melapor," ungkapnya.

Marinir hingga Masberto

Aksi begal pesepeda belakangan marak terjadi di wilayah Jakarta. Para pelaku tak pandang bulu mengincar korban. Mulai dari perwira Marinir hingga mas-mas bertato alias Masberto.

Seorang perwira Marinir Kolonel Pangestu Widiatmoko salah satunya menjadi korban begal pesepeda. Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (26/10) pagi.

Ketika itu, Pangestu tengah bersepeda di sekitar Gedung Kementerian Pertahanan dipepet oleh pelaku yang mengemudikan sepeda motor. Para pelaku berupaya merampas tas miliknya. Namun Pangestu melawan hingga akhirnya terjatuh dan mengalami luka robek di pelipis kiri serta memar di kepala bagian belakang.

Tak lama berselang, sang pelaku begal langsung tancap gas ke arah Jalan Sudirman. Sementara Pangestu langsung diselamatkan oleh Briptu Angga dan Security Pengamanan Dalam Monas. Tak hanya mengalami luka-luka, sepeda yang dibawa Kolonel Pangestu juga rusak akibat terjatuh saat dijambret.

Dari hasil penyelidikan sementara, polisi menduga bahwa pelaku begal terhadap Pangestu menggunakan dua sepeda motor. Dugaan tersebut muncul setelah penyidik memeriksa sejumlah kamera pengintai alias CCTV di sekitar lokasi kejadian.

Selian itu Pangestu, seorang pria bertato bernama Hendra Gunawan (41) juga menjadi korban lain dari pelaku begal pesepeda. Hendra dibegal saat tengah bersepeda di Jalan Puri Indah Raya, Kembangan, Jakarta Barat, pada Selasa (27/10) pagi.

Pria yang memiliki tato di kedua tangannya itu mengalami luka ringan akibat terjatuh dari sepeda. Dia terjatuh setelah saling tarik menarik dengan pelaku begal.

Menurut Hendra, dia sempat berebut ponselnya yang dijambret oleh pelaku. Namun ponsel itu terlepas dari tangan keduanya, dan pelaku kabur begitu saja.

Kendati begitu, Hendra beruntung pelaku begal tersebut telah tertangkap. Para pelaku tertangkap usai video aksi begal yang menyasar dirinya viral di media sosial.

"Saya berterimakasih dan sangat apresiasi Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat dan Unit Reskrim Polsek Kembangan. Walaupun saya belum melaporkan kejadian ini tapi sudah merespon cepat, sehingga hp saya ketemu," kata Hendra seperti dilansir dari Antara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI