Suara.com - Juru Bicara PA 212, Ustaz Haikal Hassan, turut memberikan orasinya dalam Aksi Bela Nabi 211 di dekat Gedung Kedutaan Besar Prancis, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2020). Aksi tersebut untuk mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Awal orasinya Haikal menyinggung bahwa ada pihaknya yang sempat melarang dirinya berorasi dalam Aksi Bela Nabi 211 lantaran ancaman penangkapan. Namun Haikal menegaskan dirinya tidak takut ditangkap.
"Barusan saya sebelum dateng ke sini jangan bicara nanti diatangkap. Saya bilang untuk rasulullah enggak apa-apa ditangkep, untuk rasulullah enggak apa-apa kita mati. Untuk rasulullah emggak apa-apa dibunuh saudara-saudara," kata Haikal dalam orasinya di lokasi.
Haikal menegaskan, ia tak merasa takut lantaran sebelumnya para sahabat nabi dahulu kala juga sudah lebih dulu membela nabi Muhammad SAW. Menurutnya, kini giliran umat muslim di Indonesia untuk membela.
Baca Juga: FPI Kasih Gelar Presiden Macron Syarrul Bariyyah, Makhluk Paling Buruk
"Antum yang keringetan demi Allah akan disebut oleh rasulullah di hari kiamat nanti, antum yang keringet, berdarah semua akan disebut oleh rasulullah. Jadi jangan takut gentar," ujarnya.
Bahkan, ia mengatakan Presiden RI Joko Widodo juga sudah melayangkan kecaman kepada Presiden Prancis atas pernyataannya yang dianggap telah menghina islam. Untuk itu, ia meminta umat untuk tak gentar juga membela keadilan.
"Hari ini presiden Jokowi saja kecam tuh siapa namanya tuh Macroni," tandasnya.
Aksi Bela Nabi 211 sendiri diawali dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Orasi demi orasi nantinya akan disampaikan.
Sebelum melakukan aksi, massa tampak menggelar salat zuhur berjamaah. Aksi nanti juga akan diwarnai pembacaan kitab maulid.
Baca Juga: Berbahasa Prancis, Ini Terjemahan Surat Neno Warisman untuk Presiden Macron
Aksi tersebut untuk mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dianggap telah menghina Islam dan Nabi Muhammad.
Kecaman itu salah satunya berupa pemboikotan terhadap produk dari Prancis.