Suara.com - Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menggelar sidang perdana perkara dugaan suap penghapusan nama terpidana kasus pengalihan hak tagih atau cessie Bank Bali, Joko Soegiarto Tjandra alias Djoko Tjandra dari daftar red notice Polri pada Senin (2/11/2020). Ada empat terdakwa yang akan mendengar dakwaan Jaksa Penuntut Umum atau JPU dalam sidang perdana ini.
Mereka adalah mantan Kadiv Hubinter Polri Irjen Napoleon Bonaparte, mantan Kepala Biro Koordinasi dan Pengawasan PPNS Bareskrim Polri Brigjen Prasetijo Utomo, Djoko Tjandra dan pengusaha Tommy Sumardi.
Pantauan Suara.com, Irjen Napoleon datang lebih dulu di ruang persidangan. Jenderal polisi bintang dua itu tampak mengenakan batik lengan panjang berbalut rompi tahanan berwarna pink.
Setelahnya, rompi tahanan tersebut dicopot dan Napoleon langsung duduk di depan majelis hakim. Kepada hakim, Napoleon mengaku sehat dan siap untuk menjalani sidang.
Baca Juga: Besok, Djoko Tjandra dan Irjen Napoleon Sidang Perdana Kasus Red Notice
"Sehat yang mulia. Siap (jalani persidangan)," kata Napoleon.
Dalam perkara kasus suap penghapusan red notice penyidik Dittipikor Bareskrim Polri menetapkan Djoko Tjandra dan Tommy sebagai tersangka pemberi gratifikasi atau suap. Sedangkan, Napoleon dan Prastijo ditetapkan sebagai tersangka penerima suap.
Belakang, Napoleon sempat mengajukan gugatan praperadilan terhadap Bareskrim Polri di Pengasingan Negeri Jakarta Selatan. Namun, majelis hakim memutuskan menolak seluruh gugatan yang diajukan eks Kadiv Hubinter Polri tersebut.