Suara.com - Sebanyak 7.766 personel gabungan Polri, TNI, dan Pemprov DKI Jakarta diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi di sekitar Istana Merdeka dan Kedutaan Besar Prancis, Senin (2/11/2020) hari ini.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan ribuan personel tersebut disiagakan untuk mengamankan aksi demonstrasi menolak Omnibus Law - Undang-Undang Cipta Kerja yang dilakukan serikat buruh di sekitar Istana Merdeka.
Kemudian, aksi demonstrasi mengecam Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah melakukan penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW di Kedubes Prancis yang dilakukan oleh kelompok Persaudaraan Alumni (PA) 212 Cs.
"7.766 personel yang kita turunkan di dua titik dan pengganjalan untuk pengalihan arus lalu lintas," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Baca Juga: Bukan Islamopobia, Presiden Emmanuel Macron Tegaskan Perangi Teroris
Selain itu polri juga menyiagakan 8.000 personel cadangan. Personel cadangan tersebut disiagakan di Polda Metro Jaya dan Monas.
"Kita liat kekuatan teman-teman yang unjuk rasa yang turun apakah cadangan perlu diturunkan atau tidak," katanya.
Dalam kesempatan itu, Yusri menyampaikan imbauan kepada para demonstran untuk tetap melaksanakan aksi secara damai. Dia juga mengingatkan kepada koordinator aksi untuk tetap mengantisipasi adanya penyusup yang hendak memicu terjadinya kerusuhan.
"Jangan sampai masuk provokator-provokator yang coba membuat kerusuhan, silakan memproteksi sendiri," pungkasnya.
Baca Juga: Dikecam Banyak Pemimpin Negara, Ini Tujuan Presiden Emmanuel Macron