Budiman Sudjatmiko Sebut Tokoh Ini Layak Jadi Pembela Muslim di Prancis

Senin, 02 November 2020 | 08:14 WIB
Budiman Sudjatmiko Sebut Tokoh Ini Layak Jadi Pembela Muslim di Prancis
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko. [Suara.com/Muhammad Yasir]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di saat banyak perlawanan dari kaum muslim di Indonesia terhadap kontroversi Presiden Prancis Emmanuel Macron, Budiman Sudjatmiko memiliki pandangan yang berbeda.

Politisi PDI Perjuangan ini menilai, pemenggalan seorang guru di Prancis oleh muridnya gegara menampilkan karikatur Nabi Muhammad saw bukan representasi dari aksi membela Nabi.

Budiman mengaitkannya dengan kasus-kasus tentang pemenggalan dengan ISIS yang menganggap mewakili Islam padahal mayoritas umat Islam membantahnya.

"Jika kamu selama ini membantah saat ISIS memotongi leher orang-orang lain itu mewakili Islam, jangan juga kamu mengangkat pemuda-pemuda yang memenggal guru maupun jemaaah gereja di Prancis sedang membela Nabinya umat Islam," tulis Budiman di akun Twitternya @budimandjatmiko, Minggu (01/11/2020).

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Fadli Zon Akan Jemput WNI Eks ISIS Sendiri?

Budiman menganggap, bukan pemuda-pemuda pemenggal kepala itu yang layak diangkat menjadi pembela muslim melainkan tokoh bernama Mohammed Moussaoui.

Budiman Sudjatmiko soal pemenggalan guru di Prancis. (Twitter/@budimandjatmiko)
Budiman Sudjatmiko soal pemenggalan guru di Prancis. (Twitter/@budimandjatmiko)

"Yang lebih layak jadi pembela Muslim di Prancis adalah Mohammed Moussaoui (Ketua Dewan Muslim Prancis) yang bertemu Presiden Macron untuk bersama-sama mendiskusikan tafsir-tafsir baru tentang Laïcité (semacam aturan tentang "sekulerisme" Prancis)," sambung Budiman.

Ia menambahkan, ada 7 jenis Laïcité dengan skala ketaatan beragam yang berebut tafsir sehingga umat Islam harus mendiskusikannya.

Terkait diskusi itu, Budiman merasa berterima kasih terhadap para intelektual muda Indonesia yang ada di Eropa karena mengadakan diskusi yang membedah kontroversi itu.

"Untung ada diskusi intelektual-intelektual muda di Eropa dari NU, Muhammadiyah & Protestan di Youtube ini (webinar Cokro TV - red). Mereka mencegahku jadi bodoh. Kamu mau?" kata Budiman lagi.

Baca Juga: Presiden Jokowi Kecam Pernyataan Emmanuel Marcon yang Lukai Umat Islam

Dalam webinar yang dimaksud Budiman, sejumlah intelektual muda Indonesia mengadakan diskusi bertajuk "Macron: Islamophobia atau pertahankan negeri."

"Menyaksikan diskusi anak-anak muda Indonesia yang hidup mengkaji agama dalam tradisi Eropa, membuat kita tahu: mengapa Eropa tetap maju dalam peradaban setelah ratusan tahun Pencerahan berkelahi melawan Kegelapan. Sering-sering belajar dari yang menang, tuips!" pungkas Budiman.

Atas utas yang dibuat Budiman itu, ribuan warganet terpancing menanggapi pemikiran Budiman mulai dari yang sekadar menyukai sampai berkomentar.

"ISIS & pemuda Prancis itu 2 hal kasus yang berbeda," timpal pemilik akun @R0_ma***

"Harus banyak referensi lagi bro, kata siapa ISIS mewakili Islam, coba cek sejarah lahirnya ISIS. Jangan sampai membalikan fakta bro," kata warganet dengan akun @faruq***

Sementara mantan menteri kelautan Susi Pudjiastuti hanya terkejut membaca utas Budiman dengan menunjukkan emoji terkejut dan melongo.

Utas selengkapnya di sini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI