Terkubur Reruntuhan 33 jam, Kakek Turki 70 Tahun Akhirnya Selamat

Erick Tanjung Suara.Com
Minggu, 01 November 2020 | 18:38 WIB
Terkubur Reruntuhan 33 jam, Kakek Turki 70 Tahun Akhirnya Selamat
Relawan mencari korban selamat di sebuah bangunan yang runtuh setelah gempa bumi yang kuat melanda pantai barat Turki dan sebagian Yunani, di Izmir, Sabtu (31/10/2020). [Yasin AKGUL / AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria berusia 70 tahun ditarik dari puing-puing bangunan di Turki Barat pada Minggu (1/11/1010) pagi setelah terkubur di bawah reruntuhan selama 33 jam usai gempa kuat mengguncang pantai Aegea di Turki dan pulau-pulau Yunani.

Pria yang diidentifikasi sebagai Ahmet Citim itu berhasil diselamatkan dari puing-puing bangunan pemukiman Riza Bey, salah satu dari 20 bangunan pemukiman yang runtuh saat gempa.

Jumlah korban tewas akibat gempa pada Jumat (30/10) sore, meningkat menjadi 51 orang.

Pihak berwenang Turki telah mengumumkan bahwa 49 orang meninggal di kota pesisir Izmir, sementara dua remaja tewas di pulau Samos, Yunani.

Baca Juga: 34 Jam Terjebak di Bawah Reruntuhan usai Gempa Turki, Pria 70 Tahun Selamat

Otoritas setempat mengatakan, 20 bangunan hancur di distrik Bayrakli Izmir, yang sedang berada dalam proses transformasi perkotaan, karena kurangnya ketahanan gempa.

Turki dilintasi garis patahan dan rawan gempa bumi. Pada 1999, dua gempa kuat menewaskan 18.000 orang di Turki barat laut.

Gempa bumi Jumat, yang menurut Kandilli Institute di Istanbul berkekuatan 6,9 magnitudo, berpusat di Laut Aegea, timur laut Samos.

Presiden Tayyip Erdogan mengatakan 885 orang terluka, 15 di antaranya kritis.

Sementara itu, Inci Okan, 16 tahun, terperangkap di bawah reruntuhan gedung berlantai delapan dengan pria lansia selama 17 jam.

Baca Juga: Selama 6 Jam, Gunung Merapi Alami 26 Kali Gempa Guguran

Inci Okan bersama dengan anjingnya Fistik (Pistachio) berhasil diselamatkan.

Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca dan anggota Tim Penyelamat Medis Nasional (UMKE) Edanur Dogan mengunjungi Okan di rumah sakit.

Petugas darurat Dogan memegangi tangan remaja putri itu sementara tim penyelamat mengangkat puing-puing di atasnya.

"Saya sangat senang. Syukurlah ayah saya tidak ada di rumah. Ayah saya tidak akan muat di sana. Saya kecil. Saya pendek jadi saya bisa muat dan begitulah cara saya diselamatkan. Kami tinggal di rumah bersama anjingku. Kita berdua baik-baik saja," kata Okan yang terbaring di ranjang rumah sakit.

Okan berjanji akan memainkan biola untuk Dogan setelah keluar dari rumah sakit.

"Aku akan memainkan biola untukmu, aku janji," tuturnya. Antara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI