Suara.com - Pria bersenjata menyerang sebuah gereja ortodoks di Kota Lyon, Prancis pada Sabtu (1/11/2020), menembaki seorang pendeta.
Menyadur BBC, pendeta yang diidentifikasi sebagai Nikolas Kakavelakis, terluka parah usai ditembak dua kali di bagian perut.
Pihak berwenang belum mengetahui secara pasti motif penyerangan, penyelidikan percobaan pembunuhan telah dilancarkan.
Penembakan terjadi sekitar pukul 16.00 sore, saat pendeta itu tengah menutup gereja.
Baca Juga: Top 5 Bola Sepekan: Paul Pogba Kabarnya Pensiun dari Timnas Prancis
Penyerang, yang disebutkan menenteng senapan laras pendek, langsung kabur dari lokasi usai melancarkan tembakan.
Jaksa penuntut umum Lyon, Nicolas Jacquet, pada Sabtu malam mengatakan pihak berwenang telah menahan seorang pria terduga pelaku.
"Seseorang yang berkemungkinan sesuai dengan gambaran saksi awal telah ditempatkankan di tahanan polisi," ujar Jacquet.
Jacquet menyebut pria itu tak membawa senjata ketika ditangkap oleh pihak kepolisian. Penyelidik masih mencari tahu identitasnya.
Wali kota Lyon Gregory Doucet sebelumnya mengatakan pihaknya belum mengetahui motif penyerangan gereja ini.
Baca Juga: Full Pernyataan Keras Jokowi Kecam Presiden Prancis yang Lukai Umat Islam
Sang pendeta yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit, disebutkan masih dalam kondisi kritis.
Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengatakan pemerintah bertekad untuk mengizinkan "setiap dan semua orang menjalankan ibadah mereka dalam keamanan dan kebebasan penuh.
Penembakan di gereja Ortodoks Lyon ini terjadi tiga hari setelah serangan di Basilika Notre-Dame yang menewaskan tiga orang, dengan satu perempuan terpenggal, dan dua pekan setelah pembunuhan Samuel Paty, guru sejarah yang dipenggal karena menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelasnya.