Suara.com - Sebuah kereta melaju sejauh 240 km dari stasiun kereta Lalitpur di Uttar Pradesh sampai Bhopal tanpa henti setelah ada laporan bahwa seorang anak diculik dan pelaku naik kereta tersebut.
Menyadur India Today, insiden itu terungkap setelah seorang wanita melaporkan kepada Pasukan Perlindungan Kereta Api (RPF) di stasiun Lalitpur pada hari Senin.
Wanita itu menuduh bahwa seorang pria dengan paksa mengambil anaknya yang berusia tiga tahun dan menduga bahwa pelaku lari dengan naik kereta.
Menyusul laporan tersebut, RPF memeriksa rekaman CCTV dan menemukan bahwa satu orang dengan seorang gadis menaiki Rapti Sagar Superfast Express yang baru saja berangkat ke Bhopal.
Baca Juga: Cetak Rekor, Kasus Covid-19 di India Tembus 8 Juta
Personel RPF kemudian memberi tahu inspektur mereka di Jhansi Junction kemudian memberi tahu ruang kendali operasi di Bhopal dan meminta agar kereta diizinkan berjalan tanpa henti untuk menghindari 'penculik' melarikan diri.
Alih-alih berhenti di perhentian Jhansi yang dijadwalkan berikutnya, kereta kemudian melanjutkan perjalanan hingga Bhopal, 241 kilometer dari stasiun Lalitpur.
Segera setelah kereta mencapai Persimpangan Bhopal, petugas dari RPF, Polisi Kereta Api Pemerintah, dan Perusahaan Kereta Api berhasil menemukan gadis itu dan orang yang diduga 'penculik' itu ditahan.
Saat diinterogasi oleh petugas, mereka mengetahui bahwa 'penculik' anak tiga tahun tersebut adalah ayah kandungnya sendiri.
Polisi mengatakan sang ayah rupanya bertengkar dengan istrinya dan meninggalkan rumah dengan gadis mereka yang berusia tiga tahun pada hari Senin.
Baca Juga: Ponsel Pintar Satu-satunya Rusak, Siswa Ditemukan Tewas
Rumah pasangan tersebut dilaporkan dekat dengan stasiun Lalitpur. Polisi mengatakan mereka curiga bahwa ibu gadis itu selama ini mengetahui bahwa suaminya telah mengambil putri mereka.
Namun, ibu tersebut justru melaporkan ke RPF yang bertugas di stasiun kereta Lalitpur bahwa anaknya telah 'diculik', kata Kapten Inspektur Polisi Lalitpur (SP) M M Beg.
Ibu, ayah dan gadis itu kemudian diberi nasihat oleh petugas setelah insiden yang mengacaukan jadwal kereta. Mereka akhirnya kembali ke Lalitpur pada hari itu dan dipersatukan kembali dengan keluarga.