Sejumlah Fakta Gempa Turki, Sejarah hingga Kesamaan dengan Indonesia

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 12:06 WIB
Sejumlah Fakta Gempa Turki, Sejarah hingga Kesamaan dengan Indonesia
Sejumlah orag berjalan dekat sebuah gedung yang runtuh di Izmir akibat gempa Turki pada Jumat (30/10/2020). [AFP/Demiroren News Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu, banyak bangunan rumah, gedung-gedung bertingkat, perkantoran, apartemen, dan lain-lain mengalami kerusakan dan roboh. Kerusakan parah terjadi di wilayah Izmir Turki, yang merupakan wilayah pusat gempa.

Jenis Gempa

Gempa Turki ini berupa patahan atau sesar dengan mekanisme pergerakan turun. Gempa dipicu oleh aktifitas sesar sisam (sisam fault).

Sesar tersebut merupakan sebuah sesar aktif dengan mekanisme pergerakan turun (normal fault) dengan panjang jalur sesar kurang lebih sampai 30 km. Hingga kini sudah terjadi lebih dari 100 aktifitas gempa susulan (aftershocks) sejak terjadi gempa utama (mainshock) dengan magnitudo terbesar 5,1.

Gempa Turki Dapat Memicu Tsunami

Disebabkan karena mekanisme patahannya bergerak turun dan hiposenter gempanya sangat dangkal hanya sekitar 6 kilometer, maka gempa ini diperkirakan dapat memicu tsunami.

Kejadian tsunami akibat gempa ini didokumentasikan oleh alat pengukur pasang surut dan saksi mata di beberapa pulau di Yunani dan pantai Turki.

Tsunami lokal tercatat di tide gauge seperti stasiun Syros lebih kurang 8 cm, Kos lebih kurang 7 cm, Plomari lebih kurang 5 cm, dan Kos Marina lebih kurang 4 cm. Tsunami juga telah menimbulkan kerusakan ringan di beberapa wilayah Pantai Yunani dan Turki.

Sejarah Gempa di Sekitar Sesar Sisam

Baca Juga: Ini Pemicu Gempa Dahsyat dan Tsunami Tewaskan 19 Orang di Turki Versi BMKG

Tercatat dalam catatan sejarah kejadian gempa di sekitar Sesar Sisam ini sudah beberapa kali terjadi. Gempa kuat terjadi pada 1904 berkekuatan 6,2 magnitudo. Kemudian gempa pada 1992 berkekuatan 6,0 magnitudo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI