Suara.com - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Munarman tak mau ambil pusing menanggapi cuitan Politisi PDIP Dewi Tanjung terkait Habib Rizieq.
Munarman mengatakan, dirinya tak mau memberikan komentarnya terhadap Dewi Tanjung. Menurutnya, itu sama saja buang-buang waktu.
"Saya berpikir tidak ada gunanya melayani dan mengomentari gerombolan orang-orang tolol dungu dan jahil murrokab, buang-buang waktu," kata Munarman melalui pesan singkat kepada Suara.com, ditulis Sabtu (31/10/2020).
Munarman pun memilih tak memberikan responsnya lebih lanjut terkait cuitan Dewi Tanjung tersebut.
Sebelumnya, Politisi PDI Perjuangan Dewi Tanjung menyebut FPI dan PA 212 adalah teroris jika marah, dirinya menginginkan semua poster Habib Rizieq Shihab di jalanan dibongkar. Dewi Tanjung menilai poster-poster itu sudah lama terpasang.
Dia meminta kepada kepala daerah, Satpol PP, Dinas Kebersihan, dan Dinas Tata Kota untuk menertibkan poster Habib Rizieq.
Alasan ia meminta pencopotan poster HRS lantaran poster-poster tersebut sudah terpasang dalam waktu lama.
“Kepala daerah, Satpol PP, Dinas Kebersihan, dan Dinas Tata Kota tolong dong tertibkan poster si Rizieq yang bertebaran di sepanjang jalan. Udah cukup lama, wajar sekarang ditertibkan,” tulis Dewi Tanjung melalui akun Twitter miliknya dikutip pada Kamis (29/10/2020).
“Apabila FPI dan 212 marah berarti mereka teroris yang bikin gaduh dan mengganggu kenyamanan,” sambungnya.
Baca Juga: Slamet Maarif: Habib Rizieq Insya Allah Ikut Reuni 212, 2 Desember 2020
Dewi Tanjung sendiri merupakan politikus PDIP yang kerap membuat pernyatan yang mengundang kontroversi.