Suara.com - Untuk memperingati Hari Pahlawan (Harwan) 2020, Kementerian Sosial (Kemensos) meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak, baik pusat maupun daerah. Hal ini termasuk dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dunia usaha, akademisi, sejarahwan, media massa, dan sebagainya.
“Semua ini dalam rangkaian mempersiapkan peringatan Hari Pahlawan 2020, yang akan jatuh pada 10 November. Peringatan Hari Pahlawan tahun 2020 akan mengambil tema 'Pahlawanku Sepanjang Masa',” kata Sekretaris Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Bambang Sugeng, Jakarta, Jumat (30/10/2020).
Nantinya, Presiden Joko Widodo akan bertindak sebagai inspektur upacara dalam Peringatan Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama (TMPNU) Kalibata, Jakarta. Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin, Menteri Sosial (Mensos), Juliari P. Batubara, dan pejabat terkait akan mendampingi.
Dalam acara itu akan dilakukan hening cipta selama 60 detik dengan membunyikan sirine, termasuk tabur bunga di laut, yang dipimpin Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Baca Juga: Masuk Musim Hujan, Kemensos : Jakarta Perlu Dapat Perhatian paling Serius
Persiapan peringatan Harwan 2020 sebenarnya sudah berlangsung sejak pertengahan Oktober lalu. Pada 20 Oktober 2020, Mensos meluncurkan logo resmi Harwan 2020.
Dalam logo berbentuk bulat tersebut, tampak seorang pejuang berdasi merah menegakkan bambu runcing dengan Bendera Merah Putih berkibar di ujungnya. Di atas tertera tema Harwan 2020, “Pahlawanku Sepanjang Masa”. Di bawah tertera tahun penyelenggaraan, yakni tahun 2020, tiga bintang di kanan dan kiri.
"Tema ini sengaja dipilih dengan pertimbangan. Kalau dulu ‘pahlawan’ indentik dengan perjuangan yang melawan penjajah mengantarkan Indonesia pada kemerdekaan,” katanya.
Di era masa kini, kata Bambang, makna ‘pahlawan’ bisa dipahami dari berbagai pengertian. Mereka adalah sosok panutan yang dapat membawa perubahan serta memberikan kontribusi positif dalam berbagai sisi, dari segi ekonomi, sosial budaya, seni, politik bahkan pariwisata dengan lingkup lokal hingga internasional.
Di era digital, tambahnya, banyak bermunculan sosok dengan ide, karya, dan kontribusi yang sangat dibutuhkan dan bermanfaat, tidak hanya untuk dirinya sendiri, namun juga untuk masyarakat sekitarnya, lingkup regional, nasional dan bahkan dunia.
Baca Juga: Kemensos Klaim Telah Kucurkan Rp3,15 Triliun Untuk Bansos Beras
Mereka bisa influencer, content creator , olahragawan, pebisnis muda, artis, sociopreneur, animator, dan sederet pekerjaan lainnya bermunculan.
“Dulu profesi ini kurang dikenal, berkat adanya sosial media menjadi viral dan dikenal oleh masyarakat luas dan bahkan menjadi suatu gerakan untuk memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik. Sebagian masyarakat, memandang mereka sebagai pahlawan,” katanya.