Video Aksi Nekat Wisatawan Terjun dari Tebing ke Laut, Terekam Kamera Warga

Sabtu, 31 Oktober 2020 | 09:03 WIB
Video Aksi Nekat Wisatawan Terjun dari Tebing ke Laut, Terekam Kamera Warga
Tangkapan Layar Video Aksi Nekat Dua Wisatawan Terjun dari Tebing ke Laut di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta (Instagram/updatedisini).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengunjung Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta, baru saja digegerkan oleh dua wisatawan pria yang nekat terjun dari tebing ke laut.

Aksi keduanya terekam oleh kamera warga dan telah tersebar di jagad dunia maya. Salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @updatedisini pada Jumat (30/10/2020).

Dalam video itu, dua wisatawan pria terlihat berdiri di ujung tebing. Keduanya nampak bercanda sembari sesekali menunjuk ke arah laut di bawahnya.

Tak disangka, dua wisatawan itu tiba-tiba menerjukan diri ke laut dengan ancang-ancang sebelumnya. Jadi, aksi tersebut diduga dilakukan dengan sengaja.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, BPPTKG Minta Radius 3 KM Dikosongkan

Sesaat terombang ambing di ombak, keduanya akhirnya bisa menepi ke daratan meski sempat membuat panik tim penyelamat.

Pasalnya, lokasi tempat dua wisatan itu terjun diketahui adalah area ombak rip current.

Tangkapan Layar Video Aksi Nekat Dua Wisatawan Terjun dari Tebing ke Laut di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta (Instagram/updatedisini).
Tangkapan Layar Video Aksi Nekat Dua Wisatawan Terjun dari Tebing ke Laut di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta (Instagram/updatedisini).

Rip current diketahui area yang seringkali memakan korban. Meskipun tampak tenang, arus balik ombak rip current bisa sangat cepat.

Beruntungnya, saat kejadian itu tim penyelemat segera bertindak dengan mengarahkan untuk tidak merenang melawan arus. Sebagaimana teori penyelamatan saat terseret di area ombak rip current.

Video aksi nekat dua wisatawan Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta tersebut mendadak viral di media sosial. Hingga Sabtu (31/10/2020), video itu telah belasan ribu kali ditayangkan.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

Sejumlah warganet ikut meninggalkan komentar. Beberapa dari mereka tak habis pikir dengan ulah kedua wisatawan tersebut hingga mengeluarkan kalimat sindiran.

"Serasa memiliki banyak nyawa," kata @duwi*****.

"Positive thinking saja. Mungkin mau ngetest asuransi. Kan di tiket biasanya ada asuransi kecelakaan," balas @soba*******.

"Mungkin mereka mengira dirinya adalah ubur-ubur," timpal @yoel*****.

Lihat videonya disini.

Bahaya Rip Current, Penyebab Orang Hilang Terseret Ombak

Morfologi Pantai

Mengingat kondisi morfologi Pantai Indonesia, peneliti telah mengingatkan bahwa kawasan pasir Pantai Indonesia memang memiliki arus rawan 'menyeret' orang. Menurut US Lifesaving Association (USLA) terdapat ombak berbahaya bernama rip current di pantai.

Rip current kerap menjadi pembunuh senyap, biang keladi orang terseret ombak lalu hilang dan ditemukan meninggal di lautan.

Saran untuk Melawan Ombak Rip Current

Ada hal-hal yang bisa dilakukan agar selamat dari ombak Rip Current, antara lain:

Jangan Melawan Arus

Saat terseret arus Rip Current lebih baik jangan berenang untuk melawannya. Lebih baik bersikap tenang dan mengambang mengikuti kekuatan arus.Ikuti Arus Sampai Ke Bagian Terlemah

Ikutilah arus sampai kekuatannya melemah

Ketika ini sudah terasakan, ini pertanda kita bisa berenang ke kiri atau ke kanan sampai menuju tepi pantai. Jangan berenang lurus ke depan, karena masih ada kekuatan arus Rip Current di sana. Kita juga bisa memanfaatkan gelombang samping untuk sampai ke daratan lagi.

Lambaikan Tangan untuk Memberi Sinyal kepada Penjaga Pantai

Agar kita mendapatkan bantuan, ketika sudah tenang dan bisa berenang ke area di luar garis arus Rip Current, usahakan untuk melambaikan tangan agar tim penyelamat bisa memberikan bantuan secepat mungkin. Bagaimanapun kita bisa lelah di tengah-tengah perjuangan menyelamatkan diri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI