"Saya sangat terkejut. Saya masih membayangkan dia, saya masih melihatnya berjalan, menyalakan liln. Dan sekarang, dia tidak ada lagi," kata Laura.
Senada, adik Laura juga mengaku sangta kehilangan Loques yang menurutnya merupakan penghuni setia basilika Notre-Dame.
"Kami selalu bersamanya. Dia selalu ada, dia menghabiskan hari di sana. Dia berbagi hidupnya di sini. Dia bukan seseorang yang datang dan pergi. Ini rumahnya, dia di sini sepanjang hari,” kenangnya.
Lebih lanjut, korban ketiga diidentifikasi sebagai perempuan berusia 60 tahun tanpa disebutkan namanya.
Perempaun ini tengah beribadah di basilika ketika disambangi dan diserang secara brutal oleh pelaku.
Sumber polisi mengatakan pelaku menggorok leher perempuan itu dengan tujuan untuk memenggalnya.
Otoritas anti-terorisme Prancis mengungkap pelaku serangan di Nice membawa salinan kitab suci Islam saat melancarkan aksi, mengutip laporan Associated Press.
Jaksa anti-terorisme Prancis, Jean-Francois Richard, mengatakan pelaku juga membawa pisau berukuran 17 cm dan tas berisi dua pisau yang tak terpakai.
Menurut Richard, pelaku berada di dalam gereja selama 30 menit sebelum polisi tiba melalui pintu samping dan berhadapan langsung dengan penyerang.
Baca Juga: Tokoh Yahudi: Kaum Islamis Deklarasikan Perang di Prancis
Para saksi mendengar pelaku berteriak "Allahu Akbar" saat dia melawan polisi. Polisi awalnya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan 14 peluru dari revolver servis.