Suara.com - Mahasiswa yang merupakan kaum milenial, menjawab tudingan Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih kaum muda kekinian terhadap bangsa dan negara.
Megawati melemparkan pertanyaan itu sembari mencibir mahasiswa yang kerap melakukan demonstrasi mengkritik kebijakan pemerintah, terbaru soal Undang-Undang Cipta Kerja.
Selain itu, Megawati juga menyoroti rusaknya sejumlah fasilitas umum tatkala terdapat aksi mahasiswa, meski belakangan diduga vandal itu tak diperbuat oleh demonstran.
Saat aksi tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja di Palembang, Perwakilan Mahasiswa Sumatera Selatan, Kamis (29/10/2020), Bagas Pratama menjawab cibiran Megawati.
Bagas mengatakan, jika terjadi tindakan perusakan saat aksi massa, maka silakan pihak kepolisian mengusut dan melakukan pembuktian hukumnya. Perusakan yang demikian inilah yang disebut kebablasan demokrasi.
“Bu Mega, kalau masalah demonstran yang menciptakan kerusakan, ya bisa diusut toh,” ujar Bagas kepada Suarasumsel.Id.
Ia mengatakan, Megawati perlu kembali mengingat apa yang diberbuat selama memimpin negara.
Jika dibandingkan dengan kerusakan fasilitas umum saat aksi, justru banyak sekali kerusakan lingkungan yang terjadi akibat tanda tangan kebijakan para penguasa.
“Lihat saja, kebijakan yang malah berdampak pada kerusakan alam lingkungan. Izin investasi diobral, dan bagaimana pencapaiannya,” tanya Bagas.
Baca Juga: PKS Minta Milenial Tak Ladeni Cibiran Mega: Kalau Mau Sukses Jangan Baper
Tak hanya itu, kata Bagas, mantan presiden ini harus kembali ingat bagaimana Orde Baru tumbang yang akhirnya juga kembali membesarkan partai yang dipimpinnya.