Mega Cibir Demo, Buruh: Tak Pantas Diucapkan Jika Ngaku Partai Wong Cilik

Jum'at, 30 Oktober 2020 | 12:18 WIB
Mega Cibir Demo, Buruh: Tak Pantas Diucapkan Jika Ngaku Partai Wong Cilik
Massa buruh menyalakan bomb smoke saat aksi menolak UU Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buruh menyerang balik PDI Perjuangan terkait pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih anak muda kekinian yang dinilai hanya bisa berdemo hingga melakukan perusakan.

Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Elly Rosita, menilai, pernyataan itu tak pantas dilayangkan seorang mantan presiden.

Ia menyindir balik, bahwa selama ini partai yang dikomandoi Mega tidak pernah mengakomodir keresahan buruh.

"Saya kira itu tidak pantas diucapkan oleh seorang ibu Megawati yang selama ini mereka menyebut bahwa partainya, partai wong cilik tapi tak satu orang pun dari PDIP tersebut yang bersimpati dengan perjuangan buruh yang saya lihat selama ini," kata Elly kepada Suara.com, Jumat (30/10/2020).

Baca Juga: Megawati Cibir Demo Berujung Bakar Halte, BEM SI: Itu Bukan Pendemo!

Menurutnya, sebagai seorang mantan presiden seharusnya sudah mengerti dan tahu bahwa setiap warga negara berhak menyampaikan aspirasinya baik dengan cara demonstrasi.

"Jadi ibunya salah mempertanyakan kita ini apa sumbangsih kita terhadap negara anak-anak negara milenial," ungkapnya.

Di sisi lain, Elly mengungkapkan, para buruh juga termasuk yang milenial menyumbang banyak pendapatan untuk negara misalnya dengan ekspor. Selain itu juga pajak menjadi salah satu penyumbang terbesar.

"Seharusnya beliau tidak pantas menyatakan itu. Kalau pun ada perusakan kemarin itu jangan digeneralisir bahwa itu perbuatan pendemo terutama buruh, kita tetap mengatakan penjarahan dan perusakan dan lainnya itu anarkis itu selama omnibus tidak ada dilakukan oleh pendemo. Jadi beliau sangat salah," tuturnya.

Mega Cibir Milenial

Baca Juga: Megawati Kaitkan Milenial dengan Pembakaran Halte, PKS: Itu Ulah Oknum

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta Presiden Joko Widodo untuk tidak memanjakan generasi milenial.

Menurut Mega, hal itu agar kaum milenial bisa memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara serta mampu bersaing secara global.

Megawati lantas mempertanyakan apa saja sumbangsih yang sudah diberikan generasi milenial saat ini kepada negara.

"Anak muda kita, aduh saya bilang ke presiden, jangan dimanja. Saya mau tanya hari ini, apa sumbangsihnya generasi milenial, yang sudah tahu teknologi, bisa virtual tanpa bertatap langsung, apa sumbangsih kalian untuk bangsa dan negara ini?" kata Megawati dalam acara peresmian Kantor PDIP secara virtual, Rabu (28/10/2020).

Presiden kelima RI itu juga menyayangkan generasi milenial sekarang yang hanya bisa protes dengan melakukan demonstrasi.

Megawati juga mencibir aksi demonstrasi generasi milenial itu tak jarang berujung kerusuhan, merusak fasilitas umum.

"Apa sumbangsih kalian terhadap bangsa dan negara ini. Masak hanya demo saja? Nanti saya di-bully ini. Saya enggak peduli, hanya demo saja ngerusak, apakah ada dalam aturan berdemo, boleh saya kalau mau debat," ucapnya.

Megawati menegaskan, dirinya bukan melarang orang untuk menyampaikan pendapat sebagai bagian dari reformasi, tetapi jika sudah merusak fasilitas umum, itu bukan lagi termasuk penyampaian pendapat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI