Selain Sebut Asma Allah, Pelaku Penusukan di Prancis juga Bawa Al Quran

Jum'at, 30 Oktober 2020 | 10:30 WIB
Selain Sebut Asma Allah, Pelaku Penusukan di Prancis juga Bawa Al Quran
Serangan di gereja Basilika Notre Dame, kota Nice, Prancis pada 29 Oktober 2020. (AFP/Valery Hache)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaku penusukan di sebuah gereja di Kota Nice, Prancis, dilaporkan membawa salinan kitab suci Al Quran saat melakukan aksinya yang menewaskan tiga orang.

Menyadur Associated Press, pelaku yang diidentifikasikan seorang migran asal Tunisia bersenjatakan pisau, juga membawa salinan Al Quran saat melakukan penusukan di gereja Basilika Notre Dame pada hari Kamis.

Jaksa anti-terorisme Prancis, Jean-Francois Ricard mengatakan penyerang membawa salinan kitab suci Islam dan dua telepon.

Sebuah pisau dengan bilah 17 cm yang digunakan pelaku ditemukan di dekatnya bersama dengan tas berisi dua pisau lain yang tidak terpakai.

Menurut Richard, pelaku berada di dalam gereja sekitar 30 menit sebelum polisi tiba melalui pintu samping dan berhadapan langsung dengan penyerang.

Para saksi mendengar pelaku berteriak "Allahu Akbar" saat dia melawan polisi. Polisi awalnya menggunakan senjata listrik kemudian menembakkan 14 peluru dari revolver servis mereka.

Jaksa mengatakan tersangka adalah seorang Tunisia yang lahir pada 1999 yang bermigrasi ke pulau Lampedusa di Italia, titik pendaratan utama bagi para migran yang menyeberang dengan kapal dari Afrika Utara, pada 20 September dan melakukan perjalanan ke Bari, sebuah kota pelabuhan di Italia selatan pada 9 Oktober.

Di Tunisia, kantor kejaksaan anti-terorisme mengatakan penyelidikan sedang dibuka atas kejadian yang diduga melibatkan warga negaranya.

"Penyelidikan dibuka atas dugaan tindak kejahatan teroris oleh seorang Tunisia ... di luar perbatasan nasional", kata kantor berita resmi TAP mengutip kantor kejaksaan.

Baca Juga: Kecam Pernyataan Presiden Prancis, MUI Imbau Masyarakat Tak Terprovokasi

Akibat insiden penusukan tersebut, tiga orang yang berada di dalam gereja dilaporkan meninggal dunia akibat luka yang dideritanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI