Beri Libur Panjang Demi Pariwisata di Tengah Corona, Epidemiolog: Kan Lucu

Kamis, 29 Oktober 2020 | 18:14 WIB
Beri Libur Panjang Demi Pariwisata di Tengah Corona, Epidemiolog: Kan Lucu
Sejumlah pengunjung tampak bermain di Pantai Pasir Putih Carita, Pandeglang, Banten, Minggu (23/4/2017), dalam rangka mengisi libur panjang akhir pekan. [Antara/Weli Ayu Rejeki]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono, menyebut Pemerintah telah membuat kebijakan yang lucu. Sebab sektor pariwisata didorong di tengah merebaknya virus corona.

Pandu mengatakan cara yang harus dilakukan pemerintah adalah dengan membuat libur panjang bagi masyarakat. Dengan demikian banyak orang yang pergi berlibur di luar rumah.

"Harusnya enggak usah dikasih liburan. Liburan cuma dua hari, ya dua hari. Ini malah ditempel-tempelin biar panjang kan lucu," ujar Pandu saat dihubungi, Kamis (29/10/2020).

Selain itu, di satu sisi pemerintah juga gencar meminta agar masyarakat tidak ke luar rumah. Namun kebijakannya malah membuat orang pergi berlibur.

Baca Juga: Epidemiolog: Liburan Tak Bahaya, Masyarakat dan Virus Corona Bahagia!

"Kan lucu, satu pihak pemerintah menyarankan tinggal di rumah, mengingatkan ada potensi peningkatan kasus, tapi kebijakannya mendorong pariwisata," jelasnya.

Ia pun menyebut imbauan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun saat liburan tak menjamin kasus corona tak akan naik.

"Siapa yang jamin? enggak bisa dijamin. Kan kemarin bukti dua kali liburan panjang begitu (ada kenaikan kasus). Dah terjadi," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI